Untuk mencegah hal ini terjadi, orangtua harus mempertimbangkan untuk berbicara dengan pra-remaja mereka tentang perlunya suntikan vaksin HPV.
Baik anak laki-laki maupun perempuan harus menerima dua dosis vaksin antara usia 9-14 tahun.
Remaja yang mendapatkan dosis pertama setelah mereka berusia 15 tahun akan menerima 3 dosis vaksin.
Dewasa muda hingga 26 tahun dapat divaksinasi HPV. Orang yang lebih tua dapat berkonsultasi dengan dokter mereka mengenai kemanjuran vaksin pada usia mereka karena banyak pria dan wanita sudah menjadi aktif secara seksual.
Beri tahu anak tentang manfaat vaksin. Berbicara dengan mereka tentang bagaimana virus ditularkan tidak berarti orangtua mengizinkan mereka berhubungan seks pada usia dini.
Jika orangtua merasa belum siap untuk membicarakan seks dengan anak, beri tahu mereka bahwa vaksin dapat melindungi mereka dari beberapa jenis kanker yang mengancam jiwa.
Orangtua dapat berkomunikasi dengan anak tentang seks yang dilindungi dan pendidikan seks yang harus mereka ketahui.
Baca Juga: Mengobati Impetigo, Penyakit Kulit Infeksi Bakteri Pada Anak
Baca Juga: Keputihan, Berbahaya Atau Tidak? Ini Fakta Sebenarnya Kata Dokter
Ini akan membantu mereka membuat pilihan yang lebih baik tentang seks yang aman di masa depan.
Jika anaklebih besar, beri tahu mereka tentang pentingnya tes pap untuk kanker serviks dan mengapa tes itu harus dilakukan lebih sering.
Setelah menginjak usia 21 tahun, wanita harus menjalani tes skrining karena diagnosis dini lebih baik daripada mengobati masalah pada tahap selanjutnya.