GridHEALTH.id - Human Papillomavirus atau HPV adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan pada saluran reproduksi melalui kontak kulit-ke-kulit.
Setiap tahun, banyak orang terkena kutil kelamin dan kanker terkait HPV, termasuk kanker serviks, dubur, tenggorokan, mulut, dll. Tindakan pencegahan dini dapat melindungi banyak pria dan wanita dari tertular virus.
Vaksin HPV sangat efektif di kalangan pra-remaja dan remaja, bahkan jika mereka tidak aktif secara seksual.
Mengapa pra-remaja membutuhkan vaksin HPV? Di antara beberapa jenis kanker yang disebabkan oleh HPV, kanker serviks adalah yang paling umum.
Dibanding pria, wanita rentan terhadap kanker serviks. HPV dapat mempengaruhi remaja dan dewasa muda jika mereka berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi.
Meski tidak ada tanda dan gejala, banyak orang yang tidak menyadari apakah mereka telah terinfeksi atau tidak.
Vaksin HPV dapat melindungi pra-remaja dari virus, jauh sebelum mereka terpapar strainnya.
Vaksin ini sangat efektif jika orang menerima suntikan sebelum mereka terlibat dalam aktivitas seksual.
Baca Juga: 7 Mitos Umum Tentang Virus HPV, Penyebab Infeksi Menular Seksual
Baca Juga: Dokter Sarankan Makan Makanan Ini Agar Asam Urat Tinggi Tidak Kambuh
Inilah sebabnya mengapa mendapatkan vaksinasi bagi anaknya yang berusia pra-remaja harus berada di urutan teratas daftar prioritas orangtua.
Anak perempuan dapat tertular infeksi lebih mudah dan dapat mengembangkan kanker pada tahap kehidupan selanjutnya.
Untuk mencegah hal ini terjadi, orangtua harus mempertimbangkan untuk berbicara dengan pra-remaja mereka tentang perlunya suntikan vaksin HPV.
Baik anak laki-laki maupun perempuan harus menerima dua dosis vaksin antara usia 9-14 tahun.
Remaja yang mendapatkan dosis pertama setelah mereka berusia 15 tahun akan menerima 3 dosis vaksin.
Dewasa muda hingga 26 tahun dapat divaksinasi HPV. Orang yang lebih tua dapat berkonsultasi dengan dokter mereka mengenai kemanjuran vaksin pada usia mereka karena banyak pria dan wanita sudah menjadi aktif secara seksual.
Beri tahu anak tentang manfaat vaksin. Berbicara dengan mereka tentang bagaimana virus ditularkan tidak berarti orangtua mengizinkan mereka berhubungan seks pada usia dini.
Jika orangtua merasa belum siap untuk membicarakan seks dengan anak, beri tahu mereka bahwa vaksin dapat melindungi mereka dari beberapa jenis kanker yang mengancam jiwa.
Orangtua dapat berkomunikasi dengan anak tentang seks yang dilindungi dan pendidikan seks yang harus mereka ketahui.
Baca Juga: Mengobati Impetigo, Penyakit Kulit Infeksi Bakteri Pada Anak
Baca Juga: Keputihan, Berbahaya Atau Tidak? Ini Fakta Sebenarnya Kata Dokter
Ini akan membantu mereka membuat pilihan yang lebih baik tentang seks yang aman di masa depan.
Jika anaklebih besar, beri tahu mereka tentang pentingnya tes pap untuk kanker serviks dan mengapa tes itu harus dilakukan lebih sering.
Setelah menginjak usia 21 tahun, wanita harus menjalani tes skrining karena diagnosis dini lebih baik daripada mengobati masalah pada tahap selanjutnya.
Sesuai banyak penelitian, tidak ada masalah keamanan serius yang terkait dengan vaksin. Mungkin ada efek samping umum dari vaksin seperti sakit kepala, mual, pusing dan nyeri, kemerahan dan bengkak di lengan. Tapi gejala ini ringan dan biasanya tidak berlangsung lama.
Dalam kasus yang jarang terjadi, vaksin dapat memiliki beberapa efek samping yang serius seperti reaksi alergi.
Baca Juga: Segelas Jus Apel Setiap Hari Dapat Mencegah Alzheimer, Studi
Karena itu, jika anak alergi terhadap ragi atau lateks, orangtua harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima suntikan vaksin.
Semua orangtua harus tahu bahwa vaksin HPV aman untuk anak-anak mereka. Anda tidak perlu khawatir dengan efek samping vaksin karena sifatnya yang ringan. (*)