Hiperkolesterolemia adalah bentuk hiperlipidemia, lipid darah tinggi dan peningkatan kadar lipoprotein dalam darah.
Para peneliti mengatakan bahwa selama 80 tahun terakhir, orang dengan hiperkolesterolemia familial telah diberitahu untuk menurunkan kolesterol mereka dengan diet rendah lemak jenuh.
Tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa diet yang lebih 'sehat jantung' adalah yang rendah gula, bukan lemak jenuh. Diet rendah karbohidrat paling cocok untuk orang yang berisiko penyakit jantung
Menurut peneliti, mengikuti diet rendah karbohidrat paling efektif untuk orang dengan peningkatan risiko penyakit jantung, seperti mereka yang kelebihan berat badan, hipertensi dan diabetes.
Temuan mereka konsisten dengan makalah lain yang baru-baru ini diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology.
Tidak ada bukti untuk mendukung klaim bahwa diet tinggi lemak jenuh menyebabkan tingginya kadar kolesterol jahat.
Studi ini juga memberikan bukti kuat bahwa makanan yang meningkatkan gula darah, seperti roti, kentang dan permen, harus diminimalkan, daripada minyak tropis dan makanan hewani.
Meski demikian, sebagian besar daging dengan lemak di atasnya yang dikatakan sebagai lemak jenuh, sebaiknya juga dikurangi.
Baca Juga: Minum Kopi Memang Banyak Manfaatnya Bila Tidak Lakukan 3 Kesalahan Ini
Baca Juga: Penyebab Paling Sering Berbagai Tipe Diabetes yang Perlu Diketahui
Beberapa minyak yang tinggi lemak jenuh adalah minyak kelapa dan minyak sawit. Produk susu seperti keju, es krim, dan mentega juga mengandung lemak jenuh tingkat tinggi.
Para ahli percaya bahwa lemak tak jenuh adalah alternatif yang lebih lebih sehat. Kita bisa mendapatkannya dari buah zaitun dan minyak zaitun, selai kacang dan minyak kacang tanah, minyak bunga matahari, alpukat, dan minyak alpukat.
Ikan berlemak seperti salmon dan mackerel juga merupakan sumber lemak tak jenuh yang baik. Anda juga bisa memasukkan semua kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti almond, kacang tanah, kacang mete, dan biji wijen untuk diet. Mereka juga mengandung lemak tak jenuh atau sehat. (*)