Pada tahun 2019, dunia menyaksikan munculnya infeksi virus corona yang mematikan. Virus yang awalnya dianggap hanya menyerang sistem pernapasan tubuh manusia, segera mengundang krisis kesehatan yang parah secara global, ketika para ahli menyatakan bahwa virus itu juga dapat merusak organ penting lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) segera memperingatkan dunia tentang pandemi yang akan datang.
Pertarungan melawan Covid-19 sejauh ini merupakan pertempuran perawatan kesehatan terberat yang telah diperjuangkan umat manusia.
Mengenai menjaga individu agar aman dari tertular infeksi dan menderita keparahannya, para ahli mengatakan bahwa vaksin adalah satu-satunya jawaban.
Pada tahun 2021, ketika varian Delta yang mematikan menyebar dengan cepat, peluncuran vaksin pertama dilakukan.
Namun, dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para ahli mengatakan banyak penerima vaksin Covid-19 Astra Zeneca Oxford, telah menderita efek samping yang tidak biasa dari suntikan tersebut.
Dalam kasus efek samping lain yang jarang terjadi, seorang pria berusia 68 tahun dengan riwayat hiperkolesterolemia selama 20 tahun mengalami lepuh di tempat vaksinasi, bahkan beberapa hari setelah ia menerima booster vaksin, yang telah diberikan dalam waktu tiga minggu setelah dosis pertama.
Dokter mengungkapkan bahwa gejala yang dilihat pasien terutama munculnya lepuh baru di anggota badan dan batang tubuhnya.
Baca Juga: Demam Pada Lansia, Hati-hati Penyakit Alzheimer Bisa Menyamarkan Gejala
Baca Juga: Hidung Tersumbat Akibat Sinus Vs Pilek, Ini Cara Membedakannya
Para dokter juga menambahkan bahwa lepuh yang jarang terjadi pada mukosa mulut dan genital juga diamati.
Bukan hanya AstraZeneca, penerima suntikan vaksin Covid-19 Pfizer, juga mengeluhkan beberapa efek samping yang jarang terjadi.