GridHEALTH.id - Tuberkulosis merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Menurut WHO, tuberkulosis (TBC) membunuh lebih dari 4000 orang setiap hari.
Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati di seluruh dunia hari ini untuk meningkatkan kesadaran publik tentang konsekuensi yang menghancurkan dari TB.
Acara tahunan ini juga memperingati hari pada tahun 1882 ketika Dr. Robert Koch mengumumkan penemuan Mycobacterium tuberculosis, basil penyebab tuberkulosis.
Tuberkulosis adalah penyakit bakteri yang sering menyerang paru-paru (TB paru). Ini dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh, seperti kelenjar getah bening, ginjal, tulang, persendian, dll. (TB ekstraparu).
Orang yang kekurangan gizi atau kekurangan berat badan berisiko lebih tinggi terkena TBC. Mereka juga lebih rentan terhadap infeksi ulang atau kekambuhan TB setelah pengobatan.
Ini karena sistem kekebalan yang lemah tidak dapat melawan bakteri tuberkulosis yang tangguh itu.
Penyakit ini menyebar melalui udara ketika seseorang dengan penyakit TBC yang tidak diobati batuk atau bersin.
"Infeksi dapat terjadi, jika Anda menghirup kuman TBC. Jika Anda terpapar seseorang dengan tuberkulosis, dan Anda berpikir bahwa Anda mungkin mengidap penyakit tersebut, hubungi dokter, " kata dokter Henry Diatmo, MKM - Direktur Eksekutif STPI pada acara Webinar Kampanye TBC"Membongkar Mitos TBC, Informasi yang Tepat Bantu Penanganan Cepat” yang diadakan GRIDHEALTH X STPI (24/03/2022).
Tes kulit atau tes darah TB dapat menentukan apakah kita menderita penyakit tersebut atau tidak.
Baca Juga: Salah Dosis dan Lupa Minum Obat Bisa Munculkan TBC Resisten, Bisa Menyebabkan Tuli dan Kebutaan
Baca Juga: Sakit Saat Menelan Akibat Radang Tenggorokan Tidak Selalu Diobati Antibiotik
Jika didiagnosis menderita penyakit ini, kita perlu mengingat hal-hal tertentu untuk menghindari penyebaran ke orang lain.
Apa yang harus dilakukan jika didiagnosis menderita TBC? Perawatan akan tergantung pada apakah kita memiliki infeksi TB laten (LTBI) atau penyakit TB aktif.
- Saat sedang dirawat karena TB aktif, kita harus tinggal di rumah untuk menghindari menularkan bakteri TB kepada orang lain.
- Juga, pisahkan diri dari anggota keluarga atau teman sekamar
- Selalu gunakan tisu saat batuk atau bersin. Buang tisu bekas ke dalam kantong plastik tertutup.
Baca Juga: Tiga Jenis Puasa, Dari Praktik Keagamaan Hingga Ingin Langsing
Baca Juga: Kerusakan Saraf, Salah Satu Komplikasi Diabetes Paling Dikhawatirkan
- Keluarkan udara kamar sebanyak mungkin. Bakteri berkembang biak lebih banyak di tempat yang kecil dan tertutup.
- Minum obat persis seperti yang ditentukan, dan selama itu diperlukan
- Hanya ketika dokter mengatakan kita tidak lagi menular, kita dapat kembali bekerja, sekolah, dan kehidupan sosial yang teratur.
- Ikuti pola makan sehat seperti yang disarankan dokter. Stop merokok dan minum alkohol.