Namun saat berpuasa hal itu tidak bisa langsung dilakukan.
Kita perlu menunda minum obat setelah berbuka puasa.
Karenanya Reisa pun memberikan beberapa tips jika ingin melakukan booster saat berpuasa.
Pertama, pilih jam mendekati berbuka puasa.
Supaya beberapa jam setelah suntikan gejala KIPI muncul, langsung bisa berbuka puasa dan mengonsumi obat-obatan untuk meredakannya.
Namun Reisa memastikan, bahwa selama Ramadan pemerintah telah mengalokasikan vaksin booster dengan takaran setengah dosis agar risiko KIPI yang muncul relatif lebih ringan bila dibandingkan dosis penuh.
"Bahkan banyak yang sudah melengkapi dua dosis, tidak muncul KIPI-nya," katanya.
Baca Juga: Pertanyaan Seputar Mandi Junub Setelah Berhubungan Intim Sebelum Sahur
Supaya stamina tetap terjaga selama proses antrean vaksinasi, masyarakat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang saat sahur agar energi yang dimiliki mencukupi untuk aktivitas sepanjang hari.
Reisa mengatakan, pada saat sahur maupun berbuka puasa disarankan mengonsumsi banyak serat seperti sayur dan buah.
Makanan rendah serat dan tinggi lemak jenuh bisa menyebabkan darah lebih kental dan memicu sumbatan darah.
"Ini menyebabkan aliran oksigen berkurang, sehingga lemas dan ngantuk berlebihan. Makanan dengan karbohidrat kompleks membuat kenyang lebih lama," katanya.
Reisa mengatakan peserta vaksinasi juga perlu menghindari konsumsi makanan tinggi gula, makanan manis dengan glukosa lebih cepat dicerna karena membuat energi tidak bertahan lama.
Saat berbuka puasa, baiknya mengonsumsi makanan secukupnya.
Perhatikan juga kadar garam dan lemaknya yang tidak berlebihan.
"Makan dalam jumlah banyak, perut bisa mual dan terjadi gangguan lambung. Disarankan kurma tiga butir, buah segar itu lebih disarankan," katanya.(*)
Baca Juga: Awal 2021 NTB Pernah Mengalami Lonjakan Kasus Covid-19, Paska MotoGP Mandalika Tetap Level 1.