Find Us On Social Media :

Aturan Minum Obat Bagi Penyandang Diabetes Saat Jalani Puasa Ramadan

Pasien diabetes perlu menggeser jadwal minum obat saat menjalani puasa Ramadan.

GridHEALTH.id - Penyandang diabetes yang kadar gula darahnya terkendali umumnya diizinkan dokter untuk ikut menjalani puasa Ramadan.

Meski puasa, pasien diabetes melitus tetap diwajibkan minum obat. Muncul pertanyaan, kapan sebaiknya pasien diabetes minum obat? Saat sahur atau setelah berbuka puasa?

Dikutip dari Diabetes UK, jadwal minum obat pasien diabetes saat puasa pasti mengalami perubahan.

Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui dampak pergeseran jadwal minum obat terhadap metabolisme tubuh.

Biasanya dokter akan mempertimbangkan farmakodinamik (mekanisme kerja) dan farmakokinetik (awal dan durasi kerja) obat diabetes yang digunakan pasien.

Berapa lama obat itu bekerja? Berapa lama itu tinggal di sistem? Apakah obat tersebut meningkatkan risiko hipoglikemia atau apakah tindakannya bergantung pada glukosa?

Sebagai contoh, golongan sulfonilurea, meglitinida kerja pendek, dan insulin, berhubungan dengan hipoglikemia.

Sulfonilurea memiliki durasi kerja 24- atau 36 jam, sehingga harus dihentikan setidaknya 24 dan sebaiknya 36 jam sebelum pasien berpuasa.

Meglitinide dan Nateglinide umumnya diminum tiga kali sehari sebelum makan karena durasi kerjanya hanya 4-6 jam.

Baca Juga: Dosis Obat Dapat Berubah Selama Puasa Ramadan, Ini Tips Minum Obat Dari Dokter

Baca Juga: Demonstrasi Besar Mahasiswa Digelar Hari Ini, Potensi Penyebaran Virus Corona Kembali Melonjak?

Pasien tidak boleh minum obat glinide jika mereka tidak makan atau jika mereka tidak akan makan karbohidrat.

Insulin memerlukan penyesuaian besar, sehingga profesional perawatan kesehatan harus memahami durasi kerja untuk jenis insulin yang digunakan pasien.

Kalau pasien diabetes yang sudah suntik insulin 3 kali sehari harus konsultasi dulu sebelum puasa.

Tetapi jika obat yang diminum hanya satu, boleh digeser minum obatnya, sesuai kemauan, mau saat sahur atau berbuka.

Untuk diketahui obat diabetes yang diminum berbeda-beda tergantung jenis obatnya. Obat ploglitazon contohnya, hanya memiliki dosis 1 x 1 sehigga bisa dikonsumsi saat sahur atau berbuka.

Baca Juga: Menu Sahur dan Berbuka Puasa yang Sehat Bagi Penyandang Hipertensi

Baca Juga: Healthy Move, 5 Latihan Untuk Membentuk Bahu Kokoh dan Kencang

Pasien diabetes yang diresepkan obat Metformin dosis 500 mg biasanya diminum 3 kali dalam sehari. Saat puasa, konsumsi obat bisa digeser menjadi 1.000 mg usai berbuka, dan 500 mg ketika sahur.

Di sisi lain, pasien dengan jenis obat sulfonilurea biasanya mendapat dosis satu kali sehari. Obat ini sebaiknya dikonsumsi usai berbuka, karena dampaknya untuk menurunkan gula darah cukup kuat.

Obat jenis sulfonilurea ini akan bekerja selama masih ada di dalam darah. Kalau diminum saat sahur, maka gula darah akan terus drop sampai sore. Puasa bisa terhambat. Oleh karena itu, obat jenis ini sebaiknya diminumnya setelah berbuka.

Yang termasuk dalam golongan sulfonilurea adalah glibenclamide atau glyburide, gliclazide, glimepiride, glipizide dan gliquidone. (*)