Find Us On Social Media :

Satu Dosis Vaksin HPV Ampuh Mencegah Kanker Serviks, Hasil Studi

Vaksin HPV mencegah kanker serviks.

GridHEALTH.idKanker serviks menjadi salah satu jenis kanker yang berisiko dialami oleh seorang wanita.

Kanker ini disebabkan oleh virus human papilloma yang bisa bertransmisi ketika seorang wanita melakukan hubungan intim.

Dilansir dari laman WHO.int, kanker serviks merupakan jenis kanker keempat yang paling umum dialami wanita.

Pada 2018, terdapat sekitar 570.000 wanita yang didiagnosis mengalami kanker seviks di seluruh dunia dan 311.000 lainnya meninggal akibat penyakit ini.

Salah satu langkah pencegahan yang selama ini dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi HPV terhadap para wanita.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, kalau satu dosis vaksinasi human papillomavirus (HPV) dapat memberikan perlindungan terhadap kanker serviks.

Perlindungan yang diberikan setara dengan rejimen tiga dosis standar vaksinasi HPV.

“Temuan ini adalah pengubahan permainan yang secara substantial dapat mengurangi kejadian kanker serviks yang disebabkan oleh HPV,” kata Sam Kariuki, pejabat direktur jendral tempat penelitian Kenya Medical Research Institute.

“(Dan) mempromosikan vaksinasi HPV dosis tunggal sebagai intervensi kesehatan masyarakat yang bernilai tinggi dan berdampak tinggi yang dapat dijangkau oleh kita,” sambungnya dikutip dari UPI, Rabu (13/04/2022).

Baca Juga: Mengapa Pra-Remaja Penting Mendapatkan Vaksin HPV? Ini Alasannya

Hasil studi ini tentunya dapat meningkatkan kemungkinan Organsiasi Kesehatan Dunia (WHO) mencapai tujuannya, agar 90% anak perempuan berusia 15 tahun telah mendapatkan vaksinasi HPV pada 2030.

Saat ini, hanya ada sekitar 15% di seluruh dunia yang sudah mendapatkan vaksinasi HPV, untuk mencegah penyakit menular sekual.

 Selain menyebabkan kanker di serviks (rahim), virus human papilloma juga bisa memengaruhi vagina, vulva, penis, tenggorokan, lidah, dan amandel.

Dalam studi ini, para peneliti melibatkan sebanyak 2.300 orang wanita yang sudah aktif melakukan aktivitas seksual.

Para wanita di Kenya tersebut, rata-rata berusia 15 hingga 20 tahun dan dibagi ke dalam tiga kelompok.

Grup pertama diisi oleh para wanita yang sudah menerkam vaksin bivalen terhadap dua jenis HPV (16/18).

Sedangkan grup yang kedua menerima vaksin nonvalen terhadap tujuh jenis HPV (16/18/31/33/34/45/52/58).

Sementara grup ketiga atau sisanya, berada dalam kelompok kontrol yang menerima vaksin meningitis meningkokus.

Setelah 18 bulan penelitian, para wanita yang menerima vaksin bivalen ataupun nonvalen, mempunyai perlindungan terhadap HPV 16/18 sebanyak 97,5 %

Baca Juga: Seks di Usia 17 Tahun pada Perempuan Berisiko Kanker Serviks

Sedangkan penerima vaksin novalen, 89 efektif melawan HPV 16/18/31/33/45/52/58.

Bahkan, wanita yang dinyatakan positif salah satu jenis HPV, mendapatkan perlindungan dari jenis virus lainnya.

“Kemanjuran dosis tunggal sama dengan dosis ganda,” kata Barbanas dalam rilis berita dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington, Seattle.

Hasil penelitian memperkuat dukungan vaksin HPV dosis tunggal, sehingga bisa diakses oleh negara-negara berpenghasilan rendah atau menengah.

“Vaksin HPV adalah alat yang ampuh untuk mengurangi kanker serviks, tetapi terlalu banyak wanita dan anak perempuan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak memiliki akses ke varian tersbeut,” kata Peter Dull, wakil direktur pengembangan dan pengawasan vaksin.

Baca Juga: Solusi Deteksi Kanker Serviks Sejak Dini, Supaya Tidak Terlambat Pengobatannya dan Peluang Sembuh Besar