GridHEALTH.id - Kanker serviks atau leher rahim, sering disebut sebagai silent killer (pembunuh dalam senyap).
Kanker ini disebabkan oleh virus Human papilloma (HPV), yang dapat menginfeksi saat seseorang melakukan hubungan seksual.
Dalam webinar “Waspadai Silent Killer Pada Perempuan dengan Melakukan Deteksi Dini Agar Hidup Tetap Sehat Berkualitas” yang diadakan oleh RSIA Bunda, pada Sabtu (12/02/2022), dr Triskawati Indang Dewi, Sp.OG (K)Onk mengatakan pravelensi kanker serviks di Indoensia cukup tinggi.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Onkologi tersebut menjelaskan, bahwa dalam satu hari bisa terdapat 58 kasus baru kanker serviks di Indonesia.
Baca Juga: Waspadai Kanker Tulang Fibrosarcoma Pada Lansia, Ini Gejalanya
“Yang dimaksud dengan kasus baru, jadi kankernya sebenarnya sudah terjadi, prosesnya sudah terjadi pada pasien, tapi pasien baru datang ke rumah sakit setelah merasakan gejala. Jadi pada saat dia datang itu, kita sebut sebagai kasus baru,” jelas dr Indang pada seminar tersebut yang dihadiri oleh GridHEALTH.id.
Tak hanya itu, angka kematian akibat kanker serviks pun juga cukup tinggi di Indonesia. Diperkirakan setiap hari ada 26 wanita yang kehilangan nyawanya.
Pasalnya, sekitar 70 persen pasien kanker serviks baru memeriksakan diri ketika merasakan gejala.
Sehingga sudah masuk ke stadium lanjut, yakni stadium 3B ke atas.
Baca Juga: 3 Komplikasi Kanker Tulang Osteosarcoma, Bisa Terjadi Setelah Pengobatan
Kondisi tersebut, membuat kanker serviks mendapatkan julukan sebagai silent killer.
dr Indang menjelaskan, deteksi dini kanker serviks sangat penting karena keberhasilan pengobatan tergantung pada stadium seorang pasien.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar