Find Us On Social Media :

Hati-hati, Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker Rahim Dua Kali Lipat

Wanita obesitas berisiko tinggi mengalami kanker rahim.

Perlu diketahui, indeks masssa tubuh yang sehat adalah 18-25. Sedangkan wanita dikatakan berat badan berlbih jika BMI-nya 25-30, dan obesitas lebih dari 30.

Dalam penelitian ini, para peneliti mempelajari perbedaan berat badan wanita dari waktu ke waktu dan tinggi badannya.

“Penelitian seperti ini mendukung fakta bahwa kelebihan berat badan atau obesitas adalah penyebab kanker terbesar kedua di Inggris dan dapat membantu kita mulai menemukan alasannya,” kata Dr Julie Sharp, kepala informasi kesehatan di CRUK, dikutip dari The Guardian, Selasa (19/04/2022).

Dia optimis, penemuan ini bisa menjadi jalan untuk bisa mencegah dan mengobati kanker di masa depan.

“Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menyelidiki dengan tepat perawatan dan obat mana yang bisa digunakan untuk mengelola risiko kanker di antara orang-orang yang berjuang dengan obesitas,” ujarnya.

Diketahui, obesitas dapat meningkatkan risiko 13 kanker yang berbeda-beda. Untuk mengurangi risikonya, seseorang diminta untuk menjaga berat badan dengan pola hidup dan makan yang sehat.

Studi ini dilakukan dengan mengamati kanker endometrium, jenis kanker rahim yang paling umum dan memengaruhi lapisan rahim.

 Baca Juga: Pendarahan Setelah Menopause? Segera Periksa, Waspada Kondisi Ini

Satu dari 36 orang wanita yang lahir setelah 1960 di Inggris, telah didiagnosis mengalami kanker rahim.

Para peneliti menggunakan sampel genetik dari 120.000 wanita di Inggris, Australia, Belgia, Jerman, dan Polandia. Dari banyaknya wanita tersebut, sekitar 13.000 di antaranya mengalami kanker rahim.

Hasil yang menunjukkan bagaimana obesitas bisa meningkatkan risiko kanker, para ahli berharap di masa depan ada obat yang bisa digunakan untuk meningkatkan kadar hormon tertentu.

“Studi ini merupakan langkah pertama yang menarik tentang bagaimana analisis genetic dapat digunakan untuk mengungkap dengan tepat bagaimana obesitas menyebabkan kanker, dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatakannya,” kata Emma Hazelwood, penulis utama studi tersebut.

Menurutnya, hubungan antara obesitas dengan risiko kanker rahim memang sudah diketahui secara luas.

Namun, penelitian ini tetap menjadi salah satu studi terbesar yang bisa mendapatkan informasi dengan tepat, mengapa hal itu terjadi pada tingkat molekular.

“Kami menantikan penelitian lebih lanjut yang mengeksplorasi bagaimana kami sekarang dapat menggunakan informasi ini untuk membantu mengurangi risiko kanker pada orang yang berjuang melawan obesitas,” pungkasnya.

Baca Juga: Hati-hati, Kebanyakan Konsumsi Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Kanker