Find Us On Social Media :

Hewan Cerpelai Menurut CDC Tularkan Covid-19 di Amerika Serikat

Mutasi virus Corona ditemukan pada hewan cerpelai.

Sebelumnya, penemuan hubungan cerpelai dengan Covid-19 juga telah dideteksi di Denmark pada November 2020 lalu.

Saat itu otoritas Jutland Utara mengkonfirmasi setidaknya 200 orang telah terjangkit virus corona yang ditimbulkan oleh hewan pengerat itu.

Adapun, cerpelai adalah mamalia dengan tubuh ramping dan berkaki pendek.

Hewan ini juga pandai berenang karena memiliki kaki berselaput.

Cerpelai sendiri dibudidayakan untuk diambil bulunya.

Praktik ini terutama dilakukan di China, Denmark, Belanda, dan Polandia.

Akibat dari penemuan penularan itu, jutaan ekor cerpelai akhirnya dimusnahkan oleh pejabat berwenang.

Baca Juga: WHO Beri Pesan Untuk Penerima Vaksin Sinovac, Ini Imbauannya

Meski temuan tersebut belum pasti,namun masyarakat tentu wajib mewaspadai berbagai gejala dan penularan Covid-19.

Selain mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap, kita juga perlu menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara disiplin.

Terlebih penularan Covid-19 sampai saat ini sangat sulit diprediksi, siapapun dapat tertular.

Menurut laman who.int (9/7/2020), bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Seseorang juga dapat terinfeksi dari menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.

Karenanya menjalankan prokes seperti 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Valneva dari Virus Utuh Sudah Disetujui Penggunaannya Oleh Pemerintah Kerajaan Inggris