Find Us On Social Media :

Booster Penerima Vaksin Sinopharm Pakai Skema Homolog, Jangan Salah

Vaksin Sinopharm jadi salah satu vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia.

GridHEALTH.id - Vaksin Sinopharm diketahui jadi salah satu vaksin Gotong Royong yang digunakan di Indonesia.

Program vaksinasi Gotong Royong sendiri diprakarsai oleh Kamar Dagang Indonesia (Kadin) yang mulai dijalankan pada Juli tahun lalu.

Pada program ini, vaksin Covid-19 yang digunakan tidak boleh sama dengan vaksin yang digunakan pemerintah.

Adapun vaksin Covid-19 yang digunakan diantaranya vaksin Sinopharm dan vaksin Cansino.

Vaksin Gotong Royong diberikan kepada karyawan dan keluarganya perusahaan swasta.

Terkait vaksin Sinopharm, bagi mereka yang mendapatkannya dua dosis lengkap rupanya perlu untuk mendapatkan vaksin booster.

Penerima vaksin Sinopharm vaksin booster-nya menggunakan skema homolog.

Artinya pengguna vaksin Sinopharm akan mendapatkan booster berupa vaksin Sinopharm dosis penuh atau 0,5 ml.

Dikutip dari kemkes.go.id, berikut kombinasi vaksin booster yang saat ini diberikan berdasarkan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI:

Baca Juga: Jelang Lebaran, 99,2 Persen Masyarakat Indonesia Punya Antibodi Covid

- Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinovac akan diberikan separuh dosis Astra Zeneca (0,25 ml), separuh dosis Pfizer (0,15 ml), atau dosis penuh Moderna (0,5 ml)

- Untuk sasaran dengan vaksin primer Astra Zeneca akan diberikan dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml), separuh dosis Pfizer (0,15 ml), atau separuh dosis Moderna (0,25 ml)

- Untuk sasaran dengan vaksin primer Pfizer akan diberikan dosis penuh Pfizer (0,3 ml), separuh dosis Moderna (0,25 ml), atau dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml)

- Untuk sasaran dengan vaksin primer Moderna akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml)

- Untuk sasaran dengan vaksin primer Janssen (J&J) akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml)

- Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinopharm akan diberikan dosis penuh Sinopharm (0,5 ml).

Sementara itu untuk vaksin booster, ini diketahui diberikan untuk meningkatkan kembali antibodi yang menurun.

Hal itu seperti dikatakan Kepala BPOM RI Penny K. Lukito, dalam artikel GridHEALTH.id (10/1/2022) sebelumnya.

Menurut Penny, berdasarkan pengamatan uji klinik dalam kurun waktu yang panjang, telah menunjukkan bahwa respon imun menurun seiring dengan waktu hingga 30 %.

Baca Juga: WHO Beri Pesan Untuk Penerima Vaksin Sinovac, Ini Imbauannya

"Dan interval penurunan yang bervariasi dan tergantung dari jenis vaksinnya."

"Data imunogenisitas dari hasil pengamatan dari semua vaksin Covid-19 menunjukkan adanya antibodi yang signifikan menurun sampai 30 % terjadi setelah 6 bulan pemberian vaksin primer yang lengkap," ujarnya.

Itulah kenapa diperlukan pemberian vaksin booster untuk meningkatkan kembali imunogenisitas yang telah menurun.

Pemberian vaksinasi booster ini juga telah direkomendasikan WHO, sebagai upaya mempertahankan efikasi saat terinfeksi Covid-19.(*)

Baca Juga: Gegara Pandemi 80 Juta Anak Berisiko Terkena Difteri, Campak dan Polio, Ini Pesan iDAI