Find Us On Social Media :

Menu Lebaran yang Lezat Sering Sebabkan Sariawan, Ini Cara Mencegahnya

Menu makan lebaran bikin sariawan.

GridHEALTH.id - Sariawan bisa terjadi kapan saja, termasuk sedang merayakan hari raya lebaran.

Kondisi ini tentunya perlu diantisipasi, jangan sampai sariawan mengganggu momen hari raya bersama keluarga.

Sariawan merupakan luka atau peradangan di bibir dan dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman.

Menurut laman mayoclinic.org (3/4/2018), tidak seperti luka dingin, sariawan tidak muncul di permukaan bibir dan tidak menular.

Namun tetap sariawan bisa sangat menyakitkan dan tak jarang membuat penderitanya kesulitan saat akan makan atau berbicara.

Penyebab pasti dari kebanyakan sariawan tidak diketahui.

Stres atau cedera ringan pada bagian dalam mulut dianggap sebagai penyebab sariawan ringan.

Namun sariawan juga bisa dipicu oleh konsumsi makanan seperti makanan pedas asin.

Diketahui menu makanan khas lebaran umumnya juga termasuk makanan yang pedas dan asin.

Baca Juga: Cara Mengatasi Sariawan yang Terjadi pada Bayi, Cukup Lakukan Ini

Karenanya untuk mencegah sariawan, baiknya kita mengonsumsi menu lebaran secukupnya saja jangan berlebihan.

Dilansir dari my.clevelandclinic.org (29/8/2019), berikut cara mencegah sariawan selengkapnya:

- Menghindari makanan yang mengiritasi mulut, termasuk makanan asam, panas atau pedas.

- Menghindari iritasi akibat mengunyah permen karet.

- Rutin menyikat gigi dengan sikat berbulu lembut setelah makan dan flossing setiap hari.

Ini akan menjaga mulut bebas dari makanan yang mungkin bisa memicu sakit.

- Hindari produk kebersihan mulut yang mengandung sodium lauryl sulfate.

Sementara itu jika kita terlanjur mengalami sariawan, jangan dulu khawatir.

Rasa sakit akibat sariawan umumnya berkurang dalam beberapa hari dan luka biasanya sembuh tanpa pengobatan dalam waktu sekitar satu atau dua minggu.

Baca Juga: Hindari 5 Makanan Penyebab Sariawan di Mulut, Salah Satunya Cokelat

Luka yang besar, nyeri, atau tidak sembuh sebelum yang baru muncul dapat diobati dengan obat kumur antibakteri yang diresepkan dokter, salep kortikosteroid, atau larutan resep atau nonresep untuk mengurangi rasa sakit dan iritasi.

Kita harus menghubungi dokter atau dokter gigi jika memiliki:

- Luka yang luar biasa besar.

- Luka yang menyebar.

- Luka yang berlangsung tiga minggu atau lebih.

- Nyeri yang tidak tertahankan meskipun menghindari makanan pemicu dan minum obat pereda nyeri yang dijual bebas.

- Kesulitan minum cukup cairan.

- Demam tinggi dengan munculnya sariawan.(*)

Baca Juga: Mencegah Sariawan Saat Puasa, Semua Orang Bisa Melakukannya, Mudah