Find Us On Social Media :

Kematian RA Kartini Masih Misteri, Hingga Kuat Dugaan Alami Preeklamsia

RA Kartini, pejuang emansipasi wanita Indonesia yang kuat dugaan meninggal karena preeklamsia.

Sedangkan para dokter modern di era sekarang berpendapat Kartini meninggal akibat mengalami preeklamsia. Disebutkan bahwa tekanan darah Kartini naik dan sempat kejang.

Preeklamsia kadang-kadang juga disebut 'toksemia kehamilan'. Ini adalah masalah selama kehamilan yang hanya terjadi pada 2 dari 100 wanita hamil.

Gejala utama preeklamsia termasuk tekanan darah tinggi dan jumlah protein yang tinggi dalam urin. Ini adalah kondisi berbahaya, yang bisa berakibat fatal bagi wanita hamil serta bayi di dalam kandungannya.

Ini juga menyebabkan pembengkakan di tangan dan kaki. Memiliki tekanan darah tinggi bisa menjadi masalah serius bagi setiap wanita hamil.Tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan bahaya serius bagi wanita. Bahkan jika sudah memiliki tekanan darah tinggi, sembilan bulan penuh tidak akan mudah bagi.

Memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan seperti preeklamsia dan eklampsia. Kedua hal ini dapat membahayakan nyawa ibu dan anak.

Minggu ke-20 kehamilan sangat sensitif. Dalam hal ini, masalah preeklamsia dapat berkembang tanpa gejala apapun.

Beri tahu dokter jika mengalami  sakit kepala parah, masalah penglihatan, mual, muntah, masalah hati atau ginjal.

Baca Juga: Penyandang Diabetes Berisiko Infeksi Luka di Kaki, Ini Penyebabnya

Baca Juga: Mencegah Candida Auris, Superbug Resisten Antibiotik yang Jadi Ancaman Global

Bila arteri terkena preeklamsia, gangguan ini dapat menyebabkan lebih banyak komplikasi bagi ibu hamil. Gangguan ini dapat mempengaruhi arteri, yang memasok darah ke plasenta. Hal ini dapat menghentikan perkembangan janin.

Ini meningkatkan kemungkinan melahirkan prematur. Gangguan serius lainnya dapat menyebabkan 'sindrom HELP'. Ada juga peningkatan risiko kerusakan organ atau stroke serta penyakit jantung.Sindrom HELLP merupakan singkatan dari hemolisis (H), yaitu kerusakan sel darah merah, elevated liver enzymes (EL), yaitu peningkatan produksi enzim hati akibat gangguan pada sel hati, dan low platelet (LP), yaitu jumlah platelet atau trombosit yang di bawah batas normal, sehingga mengganggu proses pembekuan darah.

Sindrom HELLP adalah gangguan organ hati dan darah yang bisa terjadi pada kehamilan. Biasanya, sindrom ini terjadi setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu. Jika tidak ditangani dengan tepat, sindrom ini bisa berdampak fatal pada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.