Penyakit keganasan pada anak dapat dijumpai sejak usia bayi (kurang dari satu tahun) hingga usia remaja.
Penyakit keganasan pada anak, walaupun kejadiannya jarang, merupakan penyebab kematian kedua terbanyak pada anak di negara maju setelah kecelakaan.Melansir tulisan Catharine M. Sambo, Novie Amelia Chozie di laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, diketahui ada sekitar 300 kasus baru penyakit keganasan pada anak tiap tahun yang berobat ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
Angka ini berbeda-beda di tiap rumah sakit yang melayani pasien anak dengan penyakit keganasan.
Kebanyakan di antaranya datang dengan stadium lanjut.
Pada stadium lanjut, pengobatan terasa lebih berat karena penyakit telah menyebar ke banyak bagian tubuh sehingga menimbulkan gejala yang lebih berat.
Harapan untuk penyembuhan juga lebih sulit pada penyakit kanker stadium lanjut.
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Asma, Saat Mendadak Kambuh Lakukan 5 Hal Ini
Namun demikian, sifat penyakit keganasan pada anak berbeda dengan dewasa.
Jenis keganasan yang ditemukan pada anak juga berbeda dengan dewasa.
Beberapa di antaranya memberi respons yang lebih baik terhadap pengobatan, terutama bila diobati pada stadium dini.
Tubuh anak juga lebih tahan terhadap efek samping kemoterapi.
Tapi yang harus kita ingat baik-baik. kejadian penyakit keganasan pada anak sulit dicegah, walau untuk beberapa jenis keganasan, pengobatan yang dilakukan dengan tepat pada stadium awal dapat mencapai kesembuhan.