GridHEALTH.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2016 memperkirakan, sekitar 90% orang dengan penyakit ginjal tidak menyadari bahwa mereka memilikinya. Ini adalah statistik yang menakutkan, tetapi menurut WHO, layak untuk terus diperingatkan.
"Kebanyakan orang dengan penyakit ginjal tidak menunjukkan gejala sampai tahap yang sangat akhir," David Goldfarb, MD, kepala klinis nefrologi di NYU Langone Health di New York City sekaligus penasihat National Kidney Foundation (NKF) di Amerika Serikat.
Inilah sebabnya mengapa sangat penting bagi orang dengan faktor risiko penyakit ginjal, seperti berusia di atas 60 tahun, atau memiliki kondisi medis kronis, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, atau gangguan autoimun seperti lupus, harus menjalani pemeriksaan rutin untuk penyakit ginjal, tambahnya.
Tetapi sebenarnya ada gejala halus yang dapat muncul, baik pada tahap awal maupun tahap selanjutnya, kata Staci Leisman, MD, spesialis ginjal di Rumah Sakit Mount Sinai New York.
Ginjal membantu menjaga tulang dan keseimbangan mineral yang tepat dalam darah. Selama penyakit ginjal stadium akhir, ginjal bisa menjadi sangat rusak sehingga tidak dapat melakukan keduanya, kata Dr. Goldfarb.
Akibatnya, kulit mungkin menjadi kasar dan bersisik dan mengembangkan sisik yang hampir seperti ikan.
Kita ungkin memperhatikan bahwa itu terasa kencang, dan mudah retak, kata American Academy of Dermatology (AAD).
Saat fungsi ginjal memburuk, ginjal akan berhenti menyaring limbah seperti jumlah mineral fosfor yang berlebihan.
Hal ini dapat menumpuk di kulit dan menyebabkan gatal-gatal yang dapat berkisar dari gangguan ringan hingga keinginan untuk menggaruk kulit hingga iritasi.
Baca Juga: Berlebaran Aman Bagi Pasien Gangguan Ginjal, Hindari 10 Makanan Ini
Baca Juga: Sakit Perut Muncul Saat Menjalani Puasa, Ini yang Harus Dilakukan
Baca Juga: Menu Sahur yang Tepat Untuk Penyandang Diabetes yang Mempunyai Luka