GridHEALTH.id – Hari Raya Idul Fitri akan terasa kurang, jika tidak ada makanan lezat yang tersaji di meja.
Makanan lebaran yang sangat umum disajikan oleh orang-orang di Indonesia antara lain rendang dan opor ayam.
Menyantapnya bersama dengan nasi yang hangat, tentunya sangat mengunggah selera dan sayang untuk dilewatkan.
Namun, setelah seharian makan menu lebaran, ada saja gangguan kesehatan yang dikeluhkan, seperti mual dan pusing.
Mengapa bisa begitu? Apakah artinya tidak cocok dengan menu lebaran yang dimakan?
Makanan khas lebaran biasanya diolah dengan menggunakan santan, berlemak, dan cukup berminyak.
Dilansir dari British Heart Foundation, santan diketahui mempunyai kandungan lemak yang tinggi di dalamnya.
Dalam 100 gram santan saja, sudah ditemukan sekitar 16,9 gram lemak. Jika menggunakan santan rendah lemak sekalipun, kadar lemaknya masih tetap tinggi.
Diketahui santan rendah lemak pun mengandung 7,7 gram lemak/100 gram dan memiliki lemak jenuh yang tinggi.
Baca Juga: Sembelit Gegara Makanan Lebaran, Hindari Menu Ini Supaya Tidak Tersiksa
Melansir laman NHS, konsumsi terlalu banyak makanan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi, dapat membuat kolesterol jahat (LDL) di darah tinggi.
Kondisi seperti ini, dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit jantung dan serangan stroke.
Di Indonesia, jumlah asupan lemak yang direkomendasikan adalah 20-25 persen dari total energi yang dibutuhkan per harinya.
Jika bingung, rekomendasi tersebut sama dengan lemak 5 sendok makan per orang setiap hari atau 67 gram/hari.
Mengonsumsi makanan lebaran dengan kandungan santan yang tinggi dan berlemak seharian, berisiko menyebabkan kadar kolesterol naik.
Kadar kolesterol yang tinggi, dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang bisa rasakan oleh tubuh, seperti pusing dan mual.
Dari laman Medicover Hospitals, pusing atau sakit kepala karena kolesterol tinggi biasanya terasa di bagian belakang kepala.
Pusing terjadi akibat pembuluh darah di area sekitar kepala kepala yang tersumbat oleh plak kolesterol.
Sedangkan mual terjadi akibat saluran pencernaan terganggu, lantaran tidak bisa menerima makanan dengan dengan baik.
Baca Juga: Waspadai Pusing dan Muntah yang Disebabkan Infeksi Ginjal, Ini Gejalanya
Detoks dapat membantu mengatasi dan mencegah pusing dan mual setelah seharian makan menu lebaran. Berikut cara-caranya dilansir dari Kompas.com (15/05/2021).
1. Minum air hangat
Air hangat dapat membantu menenangkan dan mengaktifkan sistem pencernaan. Air juga berpean sebagai pembawa nutrisi dan produk limbah.
Sehingga minum air hangat setelah makan makanan lebaran, mampu memcah nutrisi menjadi bentuk yang mudah dicerna.
2. Konsumsi minuman detoks
Minuman detoks dapat membuang racun yang menumpuk di sistem pencernaan, setelah konsumsi makanan berminyak. Konsumsi minuman ini bisa melepaskan racun dan membantu penurunan berat badan.
3. Jalan kaki
Agar terhindar dari efek samping dari kolesterol tinggi setelah konsumsi makanan berlemak, luangkan waktu sekitar 30 menit untuk jalan kaki. Ini dapat meningkatkan motilitas perut, membantu pencernaan, dan menurunkan berat badan.
4. Konsumsi sayur dan buah
Setelah makan menu lebaran seharian, tidak ada salahnya untuk mengubah jenis makanan yang dikonsumsi jadi lebih sehat, seperti sayur dan buah. Makanan dengan serat yang tinggi, dapat menghalangi tubuh menyerap kolesterol terlalu banyak.
Baca Juga: Mual dan Ingin Muntah Setiap Selesai Makan? Ketahui Ini 6 Penyebabnya