Tidak Semua Orang Bisa Menjalani Operasi Penurunan Berat Badan, Ini Efek Sampingnya

Berat badan Arya Permana turun drastis setelah Operasi penurunan berat badan (Bariatrik).

Berat badan Arya Permana turun drastis setelah Operasi penurunan berat badan (Bariatrik).

Dari segi usaia tidak ada patokannya, namun bagi remaja hanya yang berat badannya sangat berlebih atau memiliki kondisi medis parah terkait.

Penting juga diketahui, operasi penurunan berat badan tidak dianjurkan bagi penderita diabetes dengan IMT kurang dari 27 atau mereka yang tidak tergolong overweight.

Operasi penurunan berat badan telah dibuktikan oleh uji klinis dapat memperbaiki diabetes tipe 2, tetapi penelitian ini hanya dilakukan pada pasien diabetes yang juga mengalami obesitas.

Ada beberapa penelitian yang sedang berlangsung tentang kemanjuran operasi pada penderita diabetes dengan IMT rendah, yang akan dapat menjelaskan pengaruh operasi bariatrik pada pasien diabetes non-obesitas di masa mendatang.

Adapun operasi penurunan berat badan yang umum dilakukan di dunia secara medis adalah;

1. Ikat Lambung (Adjustable Gastric Band)

Dokter Spesialis Bedah Bariatrik meletakkan ikat kecil di sekeliling bagian atas lambung pasien.

Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Terbaik Untuk Mereka yang Sering Migrain

Ikat ini memiliki balon kecil di dalamnya yang mengontrol seberapa ketat atau longgar ikatan.

Ikatan membatasi banyaknya makanan yang bisa masuk ke dalam lambung kiya.

Operasi ini dilakukan dengan menggunakan laparoskop.

2. Potong Lambung (Gastric Sleeve)