Find Us On Social Media :

Waspada, Informasi Fake Mengenai Buah-buahan yang Banyak Dipercaya

Informasi fake prihal buah-buahan yang banyak dipercaya.

Saat makan, lambungmelepaskan sedikit demi sedikit makanan sehingga usus memiliki kesempatan untuk sebanyak mungkin menyerap zat gizi.Ketahuilah, usus kecil panjangnya sekitar 6 meter, yang menyediakan tempat dan waktu yang cukup panjang untuk menyerap zat gizi selama proses pencernaan.

Hal ini berarti bahwa sistem pencernaan tidak akan mengalami masalah dalam menyerap zat gizi dari buah-buahan yang dikonsumsi, baik mengonsumsinya bersama dengan makanan lain atau tidak.

Mitos 2: Kita hanya bisa mengonsumsi buah saat perut kosong.Mengonsumsi buah bersama dengan makanan akan menyebabkan laju pencernaan melambat dan makanan dapat dipecah di lambung.

Klaimnya bahwa makanan yang tidak tercerna inilah yang menyebabkan gangguan pencernaan, sakit perut, dan segudang penyakit lainnya.

Baca Juga: Ada Bercak Darah di Bagian Putih Mata, Apakah Ini Berbahaya?

Faktanya: Meskipun serat dalam buah-buahan dapat memperlambat pelepasan makanan dari perut, klaim tersebut adalah suatu kebohongan.

Ketahuilah, buah-buahan memperlambat laju lambung memasukkan makanan ke usus kecil, tetapi, mereka tidak memperlambat pencernaan di lambung.Melambatnya pencernaan sebenarnya dapat menjadi efek positif.

Serat dalam buah membuat kita merasa kenyang untuk jangka waktu yang lebih lama, membantu mengonsumsi lebih sedikit kalori.

Mitos 3: Waktu paling optimal untuk mengonsumsi buah adalah 6 jam setelah bangun darii tidur.Sistem pencernaan perlu 'diaktifkan kembali' seiring berjalannya hari.

Kalim ini mempercayai laju metabolisme menurun sekitar tengah hari, karenanya mengonsumsi makanan yang kaya gula, seperti buah-buahan, meningkatkan kadar gula darah - 'mengaktifkan' sistem pencernaan.Faktanya: Tidak perlu 'mengaktifkan kembali' sistem pencernaan. Sistem pencernaan dapat mencerna makanan setiap saat sepanjang hari, dengan atau tanpa buah.

Meskipun mengonsumsi makanan dalam jumlah besar mungkin menyebabkan tubuh mengalihkan lebih banyak aliran darah ke organ pencernaan untuk sementara waktu, hal ini tidak memengaruhi laju metabolisme.

Baca Juga: Healthy Move, 10 Cara Agar Kita Termotivasi Rajin Berolahraga