Find Us On Social Media :

Waspada Takjil Mengandung Formalin Hingga Boraks, Ini Cirinya

Waspadai takjil yang mengadung zat berbahaya.

GridHEALTH.id - Memilihi menu takjil untuk buka puasa baiknya tidak sembarangan.

Sebab saat ini masih ditemukan pangan jajanan takjil yang mengandung zat berbahaya.

Mulai dari Formalin, Rhodamin B, hingga Boraks.

Hal itu diungkap langsung oleh Kepala Badan POM, Penny K. Lukito dalam Konferensi Pers Intensifikasi Pengawasan Pangan Olahan Selama Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri Tahun 2022, Senin (25/4/2022).

Menurut Penny, pihaknya telah melaksanakan intensifikasi pengawasan pangan pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri sampai 17 April.

Hasilnya BPOM menemukan produk pangan olahan terkemas yang rusak, kedaluwarsa dan tanpa izin edar (TIE).

“Masih ditemukan pula pangan jajanan berbuka puasa yang mengandung bahan yang dilarang digunakan pada pangan,” ujarnya.

Penny menegaskan, dengan adanya temuan ini, masyarakat diminta untuk lebih teliti dan berhati-hati saat memilih jajanan takjil atau panganan kemasan sebelum membeli dan mengonsumsinya.

Sebab, zat kimia Formalin, Boraks dan Rhodamin B merupakan beberapa di antara jenis bahan kimia yang dilarang karena memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan tubuh.

Baca Juga: 4 Takjil Buka Puasa yang Ternyata Menyehatkan, Salah Satunya Kolak Pisang Tanpa Santan

Berikut ciri makanan mengandung zat berbahaya dan efek sampingnya, serta cara mendeteksinya:

1. Formalin

Berdasarkan standar Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA), batas maksimum formalin yang diperbolehkan dikonsumsi dalam makanan adalah 100 ppm (part per million) yaitu 100 mg/kg per orang per hari.

Jika dikonsumsi pada konsentrasi yang lebih tinggi dari batas tersebut, formalin dapat menyebabkan banyak penyakit di dalam tubuh.

Di antaranya seperti kerusakan pada saluran pencernaan, ginjal, hati dan paru-paru, bahkan dapat menyebabkan kanker.

Maka dari itu, penggunaan formalin buatan untuk pengawet makanan benar-benar dilarang.

Untuk dapat mengenali makanan mengandung formalin adalah dengan menaruh makanan tersebut selama tiga hari dalam ruangan bersuhu kamar, sekitar 25 derajat Celcius.

Makanan yang mengandung formalin, tidak akan rusak atau berlendir setelah tiga hari.

2. Rhodamin B

Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis yang tidak diperuntukan digunakan dalam pembuatan makanan.

Baca Juga: Diburu Selama Ramadan, Apa Saja Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya.

Konsumsi Rhodamin B dalam jangka panjang dapat terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisiologis tubuh, bahkan bisa menyebabkan kanker hati.

Untuk itu, upayakan lebih teliti membeli takjil dengan menghindari jajanan yang berwarna tertalu menyolok.

3. Boraks

Boraks merupakan senyawa kimia yang paling banyak digunakan di berbagai industri non-pangan, seperti industri kertas, kayu, plastik, keramik dan gelas.

Sehingga tentu tidak boleh dipergunakan sebagai campuran bahan makanan.

Makanan mengandung boraks yang dikonsumsi sedikit demi sedikit akan mengakibatkan terjadinya akumulasi bahan kimia boraks yang bersifat karsinogen dalam organ tubuh manusia seperti hati, otak, ginjal dan testis.

Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.

Cara mudah mengenali makanan mengandung boraks adalah dengan memperhatikan tampilan fisiknya.

Dimana bahan makanan mengandung boraks pada umumnya teksturnya menjadi sangat kenyal dan tahan beberapa hari jika disimpan dalam suhu kamar.(*)

Baca Juga: 10 Makanan Manis dan Lezat Banget Direkomendasikan Jadi Menu Buka Puasa

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Ciri Jajanan Takjil Mengandung Boraks, Formalin, dan Rhodamin B