GridHEALTH.id – Seorang wanita mengalami banyak perubahan fisik selama masa kehamilan dan terkadang menimbulkan rasa tidak nyaman.
Salah satu hal yang umum menjadi keluhan para ibu hamil adalah kondisi perut yang terasa kencang.
Biasanya, sensasi perut kencang saat hamil terjadi pada trimester pertama ketika rahim mulai tumbuh.
Kondisi yang sama juga bisa terjadi kembali pada trimester akhir atau tiga, mendekati waktu persalinan.
Dilansir dari NHS.uk, perut kencang atau kram merupakan hal yang sangat wajar terjadi selama kehamilan.
Ibu hamil tidak perlu mengkhawatirkan kondisi ini, jika rasa nyeri yang ditimbulkan ringan dan hilang saat berganti posisi atau istirahat.
Sensasi perut kencang saat hamil yang tidak berbahaya, disebabkan oleh efek pertumbuhan bayi, sembelit, dan ada terlalu banyak gas di saluran pencernaan.
Meskipun rata-rata perut kencang saat hamil tidak berbahaya, tapi situasi ini juga tidak boleh disepelekan. Karena, terdapat beberapa masalah kehamilan yang ditandai dengan perut kram.
Dilansir dari American Pregnancy Association, berikut kondisi yang perlu diwaspadai jika sensasi perut kencang terasa parah.
Baca Juga: Fakta Ibu Hamil di Usia 40 Tahun Apalagi Lebih, Harus Siap Menghadapinya
1. Kehamilan ektopik
Terjadi pada 1 dari 50 kehamilan. Ini adalah kondisi di mana sel telur berada di luar rahim, paling sering berada di tuba falopi.
Kehamilan ektopik menyebabkan ibu merasakan nyeri hebat dan pendarahan antara minggu ke-6 dan ke-10.
Wanita yang pernah mengalaminya sebelumnya, memiliki endometriosis, ligasi tuba, atau adanya alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) saat pembuahan, berisiko mengalami kehamilan ektopik.
2. Solusio plasenta
Perut kencang saat hamil, bisa jadi tanda dari solusio plasenta, kondisi saat plasenta terpisah dari rahim sebelum bayi lahir. Jika ini terjadi, perut akan terasa kencang untuk waktu yang lama.
Tanda lain yang bisa diperhatikan yakni adanya cairan yang disertai dengan darah, ketuban pecah dini, dan sakit punggung.
3. Keguguran
Keguguran paling sering terjadi pada 13 minggu pertama kehamilan. Ini juga bisa menyebabkan ibu hamil merasakan perutnya kencang.
Tanda-tanda yang bisa diwaspadai, di antaranya nyeri punggung ringan hingga berat, kontraksi (terjadi setiap 5-20 menit), pendarahan berwarna coklat atau merah terang, adanya gumpalan yang keluar dari vagina, dan berkurangnya tanda-tanda kehamilan secara tiba-tiba.
4. Preeklamsia
Ini merupakan kondisi saat tekanan darah ibu hamil tinggi, setelah usia kehamilan 20 minggu. Perut terasa kencang biasanya dirasakan di bagian atas, tepat di bawah tulang rusuk sisi kanan.
Selain sakit perut, ibu hamil juga akan mengalami gejala lain seperti mual, muntah, dan adanya tekanan berlebih di perut.
5. Infeksi saluran kemih (ISK)
Walaupun mudah diobati selama kehamilan, ISK yang dibiarkan saja juga dapat menimbulkan komplikasi.
Selain sensai terbakar saat buang air kecil, infeksi saluran kemih juga bisa membuat ibu hamil merasa nyeri di perut bagian bawah.
Terasa juga nyeri di punggung bagian bawah, disertai dengan demam, mual, berkeringat, atau kedinginan. Saat kondisinya serius, ISK bisa menyebar ke ginjal.
Ibu hamil perlu segera periksa ke dokter jika merasa kram perut yang parah atau bertahan lama, menyadari adanya flek, demam, meriang, keputihan, sakit kepala, hingga mual dan muntah.(*)
Baca Juga: Healthy Move, Latihan Aman untuk Kehamilan Trimester Ketiga