Find Us On Social Media :

Dikira Obat Covid-19 Ternyata Miras Oplosan, 10 Orang Dilaporkan Tewas Karenanya

Miras oplosan merenggut nyawa di Iran Selatan.

Nowruzian tidak mengidentifikasi zat beracun yang menyebabkan kematian terbaru.

Sebelumnya, sejumlah orang meninggal karena metanol yang ditambahkan ke miras buatan sendiri.

Metanol, zat yang tidak berwarna dan tidak berbau, banyak digunakan dalam pelarut dan bahan bakar, dan kadang-kadang ditambahkan oleh pembuat minuman keras ke dalam ramuan mereka untuk meningkatkan kandungan alkohol.

Zat tersebut dapat menyebabkan kerusakan organ, kebutaan, dan akhirnya kematian bahkan meski hanya dalam jumlah kecil.

Pada tahun 2020, selama pandemi Covid-19, Iran melaporkan sejumlah besar keracunan alkohol dengan lebih dari 700 orang meninggal karena minum metanol.

Penyebabnya, mereka sering keliru mengira bahwa metanol dalam miras akan membantu membunuh virus Covid-19.

Puluhan orang lainnya menjadi buta pada saat itu.

Baca Juga: Covid-19 Bisa Menyebabkan Otak Menua 20 Tahun, Hasil Studi

Sementara itu terkait bahaya miras oplosan, dijelaskan Dokter spesialis kesehatan jiwa, dr. Teddy Hidayat, Sp. KJ(K) dilaman web.rshs.or.id.

Menurut dr. Teddy, selain mengandung etanol miras oplosan juga mengandung methanol (CH3 OH).

“Sebenarnya metanolnya sendiri tidak berbahaya, tetapi bila masuk ke dalam tubuh akan dirubah menjadi formic acid yang menyebabkan asidosis."

"Keadaan asidosis tersebut itulah yang  sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecacatan seperti kebutaan sampai kematian,” ujarnya.

Dr. Teddy mengatakan miras oplosan dapat menjadi silent killer bagi masyarakat yang kurang faham terhadap dampak buruk dari minuman ini.

Karenanya untuk menurunkan angka kematian akibat miras oplosan ini, dibutuhkan kesadaran serta kemauan seluruh lapisan masyarakat dalam mengedukasi dan menghindari peredaran miras oplosan.(*)

Baca Juga: WHO Memperkirakan Hampir 15 Juta Orang Meninggal Akibat Covid-19