Find Us On Social Media :

Dikira Obat Covid-19 Ternyata Miras Oplosan, 10 Orang Dilaporkan Tewas Karenanya

Miras oplosan merenggut nyawa di Iran Selatan.

GridHEALTH.id - Minuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban jiwa.

Kali ini setidaknya 10 orang warga dilaporkan tewas usai mengonsumsi miras oplosan.

Selain itu, ada 19 orang lainnya dengan empat orang dalam kondisi kritis tengah dirawat di rumah sakit.

Dilansir cnbcindonesia.com (8/5/2022) dari aljazeera, kejadian mengenaskan ini terjadi di Bandar Abbas, Iran Selatan.

Fatemeh Nowruzian, Juru Bicara Universitas Ilmu Kedokteran Hormozgan, mengatakan 10 orang warga yang tewas akibat miras oplosan terdiri dari sembilan orang pria dan seorang wanita.

"Total ada 75 orang dibawa ke rumah sakit dengan tanda-tanda keracunan alkohol, 45 di antaranya harus melakukan cuci darah, dan empat orang mengalami gangguan penglihatan," rinci Nowruzian.

Sementara itu, polisi mengumumkan awal bulan ini delapan orang ditangkap karena dicurigai memproduksi dan mendistribusikan alkohol dengan barang bukti ditemukan di rumah mereka.

Memproduksi, menjual, dan mengonsumsi alkohol dilarang keras di Iran, meski dengan beberapa pengecualian.

Adapun mereka yang tertangkap akan menghadapi hukuman cambuk.

Baca Juga: Breaking News, FDA dan CDC Membatasi Penggunaan Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Karena Risiko Pembekuan Darah

Di sisi lain, dampak dari alkohol oplosan sangatlah berbahaya.

Mereka yang meminumnya bisa menderita kebutaan atau kerusakan organ vital karena keracunan alkohol buatan sendiri yang tidak aman selama bertahun-tahun.

Nowruzian tidak mengidentifikasi zat beracun yang menyebabkan kematian terbaru.

Sebelumnya, sejumlah orang meninggal karena metanol yang ditambahkan ke miras buatan sendiri.

Metanol, zat yang tidak berwarna dan tidak berbau, banyak digunakan dalam pelarut dan bahan bakar, dan kadang-kadang ditambahkan oleh pembuat minuman keras ke dalam ramuan mereka untuk meningkatkan kandungan alkohol.

Zat tersebut dapat menyebabkan kerusakan organ, kebutaan, dan akhirnya kematian bahkan meski hanya dalam jumlah kecil.

Pada tahun 2020, selama pandemi Covid-19, Iran melaporkan sejumlah besar keracunan alkohol dengan lebih dari 700 orang meninggal karena minum metanol.

Penyebabnya, mereka sering keliru mengira bahwa metanol dalam miras akan membantu membunuh virus Covid-19.

Puluhan orang lainnya menjadi buta pada saat itu.

Baca Juga: Covid-19 Bisa Menyebabkan Otak Menua 20 Tahun, Hasil Studi

Sementara itu terkait bahaya miras oplosan, dijelaskan Dokter spesialis kesehatan jiwa, dr. Teddy Hidayat, Sp. KJ(K) dilaman web.rshs.or.id.

Menurut dr. Teddy, selain mengandung etanol miras oplosan juga mengandung methanol (CH3 OH).

“Sebenarnya metanolnya sendiri tidak berbahaya, tetapi bila masuk ke dalam tubuh akan dirubah menjadi formic acid yang menyebabkan asidosis."

"Keadaan asidosis tersebut itulah yang  sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecacatan seperti kebutaan sampai kematian,” ujarnya.

Dr. Teddy mengatakan miras oplosan dapat menjadi silent killer bagi masyarakat yang kurang faham terhadap dampak buruk dari minuman ini.

Karenanya untuk menurunkan angka kematian akibat miras oplosan ini, dibutuhkan kesadaran serta kemauan seluruh lapisan masyarakat dalam mengedukasi dan menghindari peredaran miras oplosan.(*)

Baca Juga: WHO Memperkirakan Hampir 15 Juta Orang Meninggal Akibat Covid-19