GridHEALTH.id – Hepatitis akut yang menyerang anak-anak di berbagai negara, sampai saat ini penyebabnya masih belum diketahui secara pasti.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pada Senin (09/05/2022) kemarin, menyampaikan informasi terbaru mengenai kondisi ini.
Budi Gunadi mengungkapkan bahwa ada sekitar 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut di Indonesia.
“Sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus (dugaan hepatitis akut),” kata Budi Sadikin dalam konfrensi pers virtual hasil evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Senin (09/05/2022).
Sebelumnya terdapat tiga orang anak yang diduga meninggal dunia akibat hepatitis akut di Jakarta.
Sedangkan laporan kasus hepatitis akut terbanyak di dunia terjadi di Inggris dengan 115 kasus, Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.
“WHO menyampaikan adanya outbreak hepatitis akut ini pada tanggal 23 April. Kemudian empat hari setelahnya, tanggal 27 April, Indonesia menemukan adanya tiga kasus di Jakarta,” ujarnya.
Setelah mendeteksi adanya dugaan kasus hepatitis akut, pemerintah pun segera mengeluarkan Surat Edaran (SE) mengenai Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology).
Kementerian Kesehatan telah melakukan diskusi terkait hepatitis akut misterius ini, dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan Pemerintah Inggris.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Biaya Pasien Hepatitis 'Misterius' Ditanggung BPJS
“Kesimpulannya masih belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen menyebabkan penyakit hepatitis akut ini,” tuturnya.
Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan, bahwa pihaknya saat ini masih bekerja sama dengan WHO dan para peneliti lain untuk mendeteksi penyebab hepatitis akut misterius.