Find Us On Social Media :

Penjelasan Pemerintah dan Ahli Mengenai BPA yang Dinilai Sebabkan Infertilitas

Benarkah BPA sebabkan infertilitas? Berikut keterangan dari pemerintah dan pakar.

Jadi sejak awal digunakan BPA bertujuan melindungi konsumen.

Bahaya BPA Bagi Kesehatan, Faktanya ...

Meski demikian ada juga pendapat yang mengatakan bahwasannya BPA berbahaya bagi kesehatan.

Salah satunya menyatakan Senyawa BPA mempunyai efek seperti hormon estrogen sehingga diduga merupakan “endocrine disruptor” (mengganggu hormon endokrin).

Pendapat tersebut dilatar belakangi dari percobaan pada hewan, senyawa ini diduga menimbulkan gangguan kesehatan pada dosis yang rendah antara lain berupa gangguan pertumbuhan; sistem reproduksi; otak; kelenjar prostat; sistem syaraf; dan tingkah laku.

Hanya saja, melansir Laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Pengelolaan B3, pada artikel 'Bisfenol A Dalam Kemasan Pangan' yang ditulis oleh Dwi Retno Widiastuti, ST, disebutkan ada ketidakpastian dalam menafsirkan relevansi studi di atas pada kesehatan manusia.

World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) - United Nations, telah mengadakan pertemuan para ahli dari berbagai negara untuk mengkaji keamanan BPA yang diselenggarakan pada 1 – 5 November 2010 di Ottawa, Kanada.

Baca Juga: 5 Gangguan Pencernaan Anak Setelah Lebaran, Waspadai Muntah Hijau

Nah, dalam pertemuan tersebut disimpulkan beberapa hal, antara lain secara umum paparan BPA pada manusia terlalu rendah untuk dapat mengakibatkan gangguan kesehatan; hasil evaluasi studi mengenai toksisitas BPA pada pertumbuhan dan reproduksi, menunjukkan timbulnya gangguan kesehatan tetapi hanya pada dosis yang tinggi; dan untuk beberapa studi terbaru menunjukkan adanya hubungan antara paparan BPA pada tingkat yang rendah dengan timbulnya gangguan kesehatan, akan tetapi sulit untuk menafsirkan relevansinya terhadap kesehatan manusia.

BPA Sebabkan Infertilitas, Faktanya ...Sedangkan menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Hasto Wardoyo, melansir dari Tempo.co (20/04/2022), menyatakan klaim tentang paparan Bisphenol-A akibat peluruhan zat tersebut dari bahan plastik (polikarbonat) pada galon isi ulang air minum dalam kemasan (AMDK) dapat menyebabkan infertilitas terhadap manusia masih sulit dibuktikan secara keilmuan.Hasto menyebutkan sejumlah jurnal yang memang melakukan penelitian terhadap efek Bisphenol-A (BPA) pada mahluk hidup.

Namun berbagai penelitian tersebut baru dilakukan pada hewan. Hasilnya memang menunjukkan bahwa ada dampak buruk terhadap hewan yang menjadi uji coba. Salah satu hasilnya dapat menurunkan kualitas sperma.“Tapi pada manusia sangat sulit dilakukan penelitian (seperti pada hewan), karena meneliti harus dengan obyektivitas yang tinggi, harus dengan kontrol,” jelas Hasto.Ada beberapa penyebab sebuah penelitian tidak dapat diaplikasikan pada manusia dengan sebarang.

Pertama, sebuah zat atau material yang diduga memiliki efek buruk tidak bisa dengan mudah menjadikan manusia sebagai obyek eksperimen. “Ya nggak boleh dapat izin,” ujarnya.Kedua, infertilitas pada manusia dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung phytoestrogen.