Find Us On Social Media :

Obat Darah Tinggi Harus Dibeli dengan Resep Dokter, Kenali Jenisnya

Mekanisme kerja satu sama lainnya pun berbeda sesuai dengan kebutuhan pasien. Biasanya dokter atau bidan akan menggunakan satu jenis obat.

Namun jika kondisi sudah parah, maka tak jarang kombinasi dua jenis obat dilakukan. Beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, dikutip dari Lifepack antara lain:

1. CaptoprilCaptopril termasuk kedalam golongan obat hipertensi Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI).

Golongan obat ini memiliki efek kardioprotektif yang dapat menangani risiko penyakit hipertensi dengan komplikasi diabetes dan disfungsi sistolik.Captopril merupakan jenis obat yang banyak digunakan pada kasus komplikasi hipertensi. Selain itu, obat ini juga umum digunakan pada kasus komplikasi jantung dan stroke.

Baca Juga: 7 Gaya Hidup Sehat untuk Meningkatkan Kehidupan Seksual Pasangan

Baca Juga: Healthy Move, Cara Menurunkan Berat Badan Lewat Hobi Menyenangkan

2. Valsartan Valsartan termasuk kedalam golongan obat Angiotensin Receptor Blocker (ARB). Golongan obat ini biasa digunakan jika obat hipertensi golongan Angiotensin Converting Enzyme (ACE) tidak efektif. 

Sama seperti Captopril, Valsartan 160 mg banyak digunakan untuk mengobati penyakit darah tinggi komplikasi diabetes.

3. MetforminMetformin merupakan salah satu nama obat penurun darah tinggi yang masuk kedalam golongan Calcium Channel Blocker (CCB).

Golongan obat CCB terbukti dapat menurunkan kardiovaskular yang menyebabkan gagal jantung. Obat hipertensi golongan CCB juga digunakan bila pasien tidak toleran dengan jenis thiazide.Metformin 500 mg digunakan untuk mengobati penyakit darah tinggi dengan tambahan diagnosa diabetes. Selain itu, pada beberapa kasus, Metformin juga sering dikombinasikan dengan Amlodipine 10mg.

4. FurosemideFurosemide termasuk ke dalam golongan obat hipertensi diuretik.  Furosemide dengan dosis 40 mg biasa digunakan untuk mengobati pasien hipertensi dengan kasus komplikasi jantung. Pada penderita usia 50-60 tahun, Furosemide 40 mg dikonsumsi sebanyak sehari sekali selama 1 bulan.

Baca Juga: Risiko Kematian Covid-19 Lebih Rendah Pada Wanita Dengan Tingkat Hormon Estrogen Lebih Tinggi, Studi