Find Us On Social Media :

Obat Darah Tinggi Harus Dibeli dengan Resep Dokter, Kenali Jenisnya

Baca Juga: Olahraga Malam Hari Lebih Baik Bagi Penyandang Diabetes, Studi

5. ClopidogrelClopidogrel dosis 75 mg umum digunakan sebagai obat stroke pada kasus komplikasi hipertensi atau darah tinggi.

Pada pasien usia 60-70 tahun, Clopidogrel 75 mg harus dikonsumsi dengan dosis sehari sekali selama 1 bulan untuk melancarkan peredaran darah. Pada terapi Diuretik dan ACEI, Clopidogrel juga sering dikombinasikan dengan Captopril 25mg.

6. SpironolactoneSpironolactone 25 mg umum digunakan untuk mengobati pasien darah tinggi dengan diagnosa penyakit jantung.

Nama obat penurun darah tinggi yang satu ini banyak digunakan pada terapi diuretik, Diuretik bekerja dengan cara mengurangi kadar air dan garam berlebih dalam tubuh. Spironolactone 25 mg juga dikombinasikan dengan Glimepiride 1mg.

7. GlibenclamideGlibenclamide termasuk kedalam golongan obat Beta blocker. Obat hipertensi golongan Beta blocker tidak diindikasikan untuk pengobatan utama kecuali terjadi indikasi komplikasi diabetes dan gagal jantung.

Beta blocker bekerja dengan cara menurunkan mortalitas dan morbiditas kardiovaskular. Selain itu golongan obat Beta blocker juga dapat memperlambat detak jantung.

Baca Juga: Jangan Begadang, Ini Manfaatnya Tidur di Bawah Jam 10 Malam, Bebas Penyakit Jantung

Baca Juga: Sarapan Berisi Nutrisi Seimbang Penting Untuk Tumbuh Kembang Anak

Glibenclamide dosis 5 mg sering dikombinasikan dengan Captopril 25 mg untuk mengobati pasien hipertensi yang memiliki komplikasi diabetes melitus.

Untuk penderita hipertensi usia 60-70 tahun, Glibenclamide dikonsumsi sebanyak sehari sekali dalam kurun waktu 1 bulan.

Kecocokan penggunaan jenis obat tetap bergantung pada keadaan dan kondisi pasien. Untuk bisa mendapatkan jenis obat yang sesuai dengan kondisi hipertensi yang dimiliki, sudah keharusan kita melakukan pemeriksaan ke dokter terpercaya. (*)