6. Alpha-beta blockers: Obat ini bekerja dengan memblokir sinyal saraf ke pembuluh darah dan memperlambat detak jantung untuk mengurangi jumlah darah yang harus dipompa. Yang termasuk alpha-beta blockers yaitu carvedilol (Coreg) dan labetalol (Trandate).
7. Beta blockers: Obat ini mengurangi beban kerja pada jantung dan memperlebar pembuluh darah, sehingga jantung akan berdetak lebih lambat, serta mempunyai kekuatan yang lebih sedikit.
Jenis obat yang termasuk beta blockers adalah acebutolol, atenolol (Tenormin), dan lainnya.
8. Aldosterone antagonists: Ini juga dianggap diuretik. Bekerja dengan memblokir efek angiotensin yang bisa menyebabkan penumpukan garam dan cairan, yang berkontribusi pada tekanan darah tinggi. Contohnya adalah spironolactone dan eplerenone (Inspra).
9. Renin inhibitor: Memperlambat produksi renin, enzim yang diproduksi oleh ginjal yang memulai rantai langkah-langkah kimia dalam peningkatan tekanan darah.
10. Vasodilators: Obat-obatan termasuk hydralazine dan minoxidil. Bekerja langsung pada otot-otot di dinding arteri, mencegah otot mengencang, dan arteri menyempit.
11. Central-acting agents: Penggunaan obat ini mencegah peningkatan detak jantung dan persempitan pembuluh darah. Contoh obatnya, yaitu clonidine (Catapres, Kapvay), guanfacine (Intuniv), dan methyldopa.
Cara minum obat hipertensi
Hal pertama yang harus dipatuhi saat minum obat hipertensi adalah sesuai dengan yang telah diresepkan oleh dokter.
Juga, pastikan obat yang diminum sesuai dengan dosis yang diberikan, waktu yang telah ditetapkan, serta harus dilakukan secara rutin.
Obat hipertensi harus diminum sesuai dengan dosisnya, karena jika kurang atau lebih, tekanan darah akan jadi tidak terkendali.