GridHEALTH.id – Hepatitis akut misterius yang terjadi di berbagai negara masih belum diketahui penyebab pastinya.
Langkah-langkah pencegahan terus dilakukan untuk melindungi anak-anak, apalagi saat ini sekolah sudah kembali masuk dan banyak yang melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Mencegah penularan hepatitis akut pada anak-anak, sejumlah sekolah memutuskan untuk menutup kantin dan meminta siswa membawa bekal dari rumah.
Hal ini dilakukan oleh Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pancoran Mas 3, Depok, Jawa Barat, yang sudah memulai PTM, pada Kamis (12/05/2022) kemarin.
“Untuk kantin, kita tiadakan. Makanya itu kita antisipasi (penyebaran hepatitis akut) dengan mengimbau para siswa untuk membawa bekal dari rumah, biar kebersihannya terjaga,” kata Yudi operator SDN Pancoran Mas 3, dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya menutup kantin, para siswa yang mengikuti PTM pun diketahui tidak diperbolehkan untuk membeli jajanan di luar sekolah.
“Iya kita dari pihak sekolah melarang jajan di luar, tapi kenyataannya sulit. Mereka para pedagangnya ada di depan sekolah,” ujar Yudi.
Bekal yang dibawa oleh para siswa bertujuan untuk menjamin kebersihan makanan yang akan dikonsumsi.
Hindari berbagi makanan
Baca Juga: Ahli BRIN: Hand Sanitizer Tak Bisa Tangkal Virus Hepatitis Akut
Epidemiolog Dicky Budiman dari Griffith University juga menyarankan, agar anak-anak tidak saling berbagi makanan ataupun minuman dengan temannya demi mencegah hepatitis akut.
Menurutnya, berbagi makanan merupakan salah satu cara penularan penyakit misterius ini.
“Sharing makanan itu harus dihindari atau dicegah,” ujarnya.
Meskipun penyebab pasti hepatitis akut masih belum diketahui, tapi diduga penularan terjadi melalui saluran pencernaan dan saluran cerna.
Terlebih gejala hepatitis akut yang terjadi umumnya gastroenteritis atau masalah pada pencernaan, seperti mual dan muntah, diare, dan sakit perut.
Selain itu, gejala yang perlu diawasi adalah nafsu makan hilang, malaise (lesu), kuning di mata atau kulit, dan perubahan warna urin yang mirip dengan teh.
Mengonsumsi makanan yang bersih, matang sempurna, dan tidak berbagi peralatan makan dengan orang lain merupakan cara pencegahan yang bisa dilakukan dilakukan.
Kasus hepatitis akut di Indonesia
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada sekitar 18 dugaan kasus hepatitis akut di Indonesia per 11 Mei 2022.
Baca Juga: Anak 8 Tahun Meningal Probable Hepatitis Akut, Suka Makan Mi Instan dan Minun Soda
Hal ini disampaikan oleh Direkut Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Sulianti Saroso, Mohammad Syahril.
“Ini sebarannya yaitu ada di Sumatera Utara satu, Sumatera Barat satu, Kepulauan Bangka Belitung satu, kemudian DKI Jakarta 12, Jawa Timur satu, Kalimantan Timur satu, Jawa Barat satu,” kata Mohammad Syahril dalam konfrensi pers virtual, Jumat (13/05/2022).
Ia juga memaparkan dari 18 kasus tersebut, 9 kasus merupakan pending klasifikasi (masih diperiksa), 7 kasus disingkirkan, 1 kasus probable (kemungkinan hepatitis akut), dan 1 kasus masih dalam proses verifikasi.
Tujuh kasus yang disisihkan dari kategori hepatitis akut misterius karena hasil tesnya menunjukkan adanya hepatitis A, hepatitis B, dan juga demam tifoid, Demam Berdarah Dengue (DBD), dan ada yang berusia di atas 16 tahun.
Syahril menjelaskan, pasien yang masuk dalam dugaan kasus hepatitis akut didominasi oleh anak berusia 5-9 tahun.
Tapi ada juga yang berusia 10-14 tahun sebanyak 4 orang, usia 0-4 tahun sebanyak 4 orang, dan usia 15-20 tahun sebanyak 4 orang.(*)
Baca Juga: 7 Sampel Hepatitis Akut Misterius Diperiksa di Lab FKUI, Ini Temuannya