Find Us On Social Media :

Ini Perbedaan Nikotin dan TAR, Juga Efeknya Bagi Kesehatan Tubuh

Inilah perbedaan Nikotin dan TAR pada rokok.

GridHEALTH.id - Sebagian besar masyarakat tentu sudah tidak asing lagi dengan Nikotin dan TAR.

Terlebih bagi mereka yang memang seorang perokok.

Ya, nikotin dan TAR merupakan zat kimia yang terdapat pada rokok.

Sayang belum banyak yang tahu apa itu nikotin dan TAR yang sebenarnya dan efeknya bagi bagi tubuh.

Manakah yang membahayakan?

Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan dan perbedaan mengenai kedua zat kimia tersebut.

Inilah Nikotin

Menurut laman sanglahhospitalbali.com, nikotin (C10H14N2) merupakan senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan terkadang juga Oksigen.

Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia.

Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau.

Baca Juga: 5 Bahan Kimia yang Terkandung Dalam Rokok, Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg Nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merek rokok tersebut.

Bagi perokok, ketahuilah, tubuh kita akan menyerap 1mg Nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap

Setelah terserap Nikotin akan masuk ke dalam system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan ke seluruh system tubuh.

Asal tahu saja, merokok, atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi Nikotin untuk terserap dalam darah.

Setelah berada dalam system peredaran darah, Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut.

Karena sangat memengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak, nikotin dapat membuat si perokok merasa relaks dan kemudian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya.

Efek ini umum dikenal sebagai biphase effect.

Sialnya, semakin sering seseorang merokok, akan semakin merasa ketagihan dan bertambah pula dosis yang akan kita gunakan.

Para peneliti sepakat bahwa Nikotin adalah salah satu zat addiktif yang berbahaya.

Baca Juga: Tidak Semua Perokok Mengalami Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Meski begitu, efek dari nikotin rupanya tidak sebesar yang ditimbulkan TAR.

Inilah TAR

Dikutip dari Kontan.co.id, Pemerhati Kesehatan Publik Tri Budhi Baskara menjelaskan bahwa TAR merupakan zat kimia berbahaya yang dihasilkan dari proses pembakaran, termasuk rokok.

Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.

Hampir dari 7.000 bahan kimia yang ada di dalam rokok, 2.000 diantaranya terdapat pada TAR.

Disebutkan juga bahwa TAR dapat merusak jaringan silia di paru-paru yang berfungsi menangkap kotoran-kotoran kecil agar keluar dari paru-paru.

Ketika jaringan silia rusak, racun dari TAR dapat bergerak lebih dalam ke paru-paru dan masuk ke aliran darah di seluruh tubuh.

Meskipun nikotin dapat memberikan efek adiktif dan psikoaktif, perlu diketahui bahwa nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait rokok, seperti yang sering diberitakan.

“Ketika asap rokok dihirup, TAR membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru yang dapat menyebabkan kanker, kehancuran kantung udara paru-paru (emfisema), dan berbagai masalah lainnya di organ vital tersebut,” ujarnya.

Dengan berbagai fakta yang ada, Tri Budhi meminta pemerintah dan pihak berwenang untuk aktif menyebarkan informasi tentang bahaya TAR kepada masyarakat.

“Dengan memberikan informasi secara aktif kepada masyarakat tentang bahaya TAR bagi kesehatan tubuh, maka target pemerintah untuk menurunkan prevalensi perokok akan tercapai. Pemahaman yang menyeluruh tentang bahaya TAR akan menciptakan kesadaran pada masyarakat tentang penyebab utama penyakit terkait merokok,” ujarnya.(*)

Baca Juga: Rokok Elektrik VS Rokok Sigaret, Lihat Dampaknya Bagi Kesehatan