Find Us On Social Media :

Virus Monkeypox Makin Dekat, Negara Tetangga Indonesia Laporkan Kasusnya

Negara tetangga Indonesia melaporkan kasus infeksi monkeypox.

GridHEALTH.id – Virus monkeypox atau cacar monyet terus menyebar ke beberapa negara dan menimbulkan kasus-kasus baru.

Per Senin (23/05/2022) kemarin, total kasus cacar monyet secara global berjumlah 100 pasien dan menjangkit 15 negara.

Penambahan kasus konfirmasi cacar monyet paling banyak terjadi di Inggris. Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris (UKHSA) melaporkan adanya 36 kasus baru cacar monyet.

Sehingga saat ini, total kasus infeksi virus monkeypox di Inggris telah mencapai 57 pasien.

“Bersamaan dengan laporan kasus lebih lanjut yang diidentifikasi di negara lain secara global, kami terus mengidentifikasi kasus tambahan di Inggris,” kata Dr Susan Hopkins kepala penasihat UKHSA, dikutip dari The Guardian, Selasa (24/05/2022).

Tak hanya Inggris, kasus terbaru cacar monyet pun juga dilaporkan dari negara-negara lain. Salah satunya merupakan negara tetangga Indonesia.

Austria, Swiss, dan Israel menjadi tiga negara terakhir yang baru saja melaporkan temuan kasus infeksi cacar monyet.

Sementara itu, negara tetangga Indonesia yang mengonfirmasi adanya kasus cacar monyet adalah Australia, pada Jumat (20/05/2022) lalu.

Terdapat dua kasus konfirmasi infeksi virus monkeypox di Australia, yang satu berada di Melbourne dan yang lainnya di Sydney.

Baca Juga: Proses Penyembuhan Cacar Monyet 4 Minggu Tanpa Perlu Rawat Inap di RS

Pasien cacar monyet yang berada di Melbourne, merupakan seorang laki-laki berusia sekitar 30 tahun dan mengalami gejala ringan.

Pria tersebut diketahui mulai mengalami gejala cacar monyet sebelum kembali ke rumahnya dari London.

Sesampainya di Negeri Kanguru, pria tersebut segera mencari perawatan. Saat ini ia sedang menjalani isolasi di rumah sakit Alferd.

Sedangkan kasus konfirmasi cacar monyet di Sydney, adalah seorang pria yang beursia 40 tahun dan baru menyelesaikan perjalanannya ke Eropa.

Dia baru merasakan gejala infeksi monkeypox beberapa hari setelah mendarat di negara bagian New South Wales.

Pimpinan Badan Kesehatan setempat Kerry Chant mengatakan, tidak perlu panik menghadapi virus monkeypox, mengingat tingkat penularannya yang rendah antar manusia.

“Biasanya, Anda perlu melakukan kontak tatap muka yang cukup lama,” ujarnya dikutip dari ABC News.

“Ini bukan menakinsme penyebaran yang sama seperti Covid-19 atau flu, di mana (penularannya) lebih cepat,” sambungnya.

Bagaimana kondisi cacar monyet di Indonesia?

Baca Juga: Waspada, WHO Prediksi Kasus Cacar Monyet Akan Terus Bermunculan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan bahwa belum ditemukan kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia.

“Sampai saat ini di Indonesia belum ditemukan satu kasus pun, gejala, atau orang-orang yang terinfeksi cacar monyet,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein, dikutip dari Kompas.TV

Meski belum ada kasus konfirmasi yang terdeteksi, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dengan infeski cacar monyet ini.

“Jadi cacar monyet kan penyakit lama ya, bukan baru. Jadi kita di Indonesia setiap kali ada KLB (kejadian luar biasa) di negara-negara lain, waspada,” ujarnya.

Dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus monkeypox, pemerintah akan memperketat pengawasan di pintu masuk Indonesia.

Deteksi dini pun juga diupayakan oleh Kemenkes, terutama pada anak-anak yang datang dari negara-negara konfirmasi kasus cacar monyet.

“Kita perketat. Jadi tentu kita waspadai negara-negara yang sudah ada laporan kasus ini,” pungaksnya.

Waspadai gejala cacar monyet yang diawali dengan demam, nyeri otot, dan nyeri punggung. Penyakit infeksi ini juga bisa menyebabkan sakit kepala, lesu, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Untuk mencegahnya, bisa dengan tidak melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan menggunakan sabun serta air yang mengalir.

Baca Juga: Cacar Monyet Menyebar di Eropa dan Amerika, Kenali Cara Penularannya