Find Us On Social Media :

Pfizer Mengklaim; 3 Dosis Vaksinnya Beri 80 Persen Perlindungan Covid-19 Anak di Bawah 5 Tahun

Vaksin Pfizer 80 % efektif untuk anak di bawah 5 tahun.

GridHEALTH.id - Perusahaan farmasi Pfizer, kembali mengumumkan hasil penelitian terbaru vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan.

Dimana pada hasil penelitian kali ini, mereka mengklaim bahwa suntikan tiga dosis vaksin pfizer mampu memberikan 80 persen perlindungan Covid-19 pada anak di bawah 5 tahun.

Dilansir dari Reuters (23/5/2022), Pfizer yang bekerja sama dengan BioNTech telah melakukan uji klinis vaksin Covid-19.

Mereka memberikan tiga dosis vaksin Covid-19 pada anak balita atau di bawah usia 5 tahun.

Hasilnya menunjukkan, tiga dosis vaksin memberikan respons kekebalan yang kuat terhadap kelompok usia tersebut.

Vaksinasi Covid-19 juga dinilai aman, dan dapat dapat ditoleransi dengan baik dalam uji klinis yang telah dilaksanakan.

Vaksin Covid-19 memang sudah tersedia bagi berbagai kelompok usia, mulai dari 6 tahun hingga lansia.

Namun, vaksin ini belum tersedia bagi mereka yang berusia di bawah 6 tahun.

Sehingga, beberapa perusahaan termasuk Pfizer-BioNTech turut mengembangkan vaksin yang diperuntukan bagi anak-anak.

Baca Juga: Siap-siap Anak 5-11 Tahun Disuntik Vaksin Booster, CDC Sudah Acc Vaksin Pfizer-BioNTech

Hasil Pengujian

Dalam uji klinisnya, Pfizer melibatkan 1.678 anak usia 6 bulan hingga di bawah 5 tahun disuntikkan dengan dosis vaksin yang lebih kecil.

Pihaknya mengatakan bahwa, tiga suntikan dari 3 mikrogram dosis vaksin Pfizer menghasilkan respons imun yang sama seperti pada kelompok usia 16 hingga 25 tahun, yang menerima 30 mikrogram dosis.

"Studi ini menunjukkan bahwa dosis rendah (sebanyak) 3 mikrogram dari vaksin kami, yang dipilih dengan cermat berdasarkan data tolerabilitas, memberi anak-anak tingkat perlindungan tinggi terhadap varian Covid-19 terbaru," papar Kepala Eksekutif BioNTech Ugur Sahin.

Pfizer menyampaikan mereka akan menyelesaikan data akhir dari uji klinis vaksin anak di bawah usia 5 tahun.

Sehingga, data itu dapat segera dikirimkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada pekan ini.

Sebelumnya, Pfizer telah menguji coba pemberian dua dosis vaksin pada anak usia 2 hingga 4 tahun.

Akan tetapi, respons imun yang dibentuk lebih lemah dibandingkan dengan vaksin pada orang dewasa.

Kemudian, para peserta penelitian menerima dosis ketiga setidaknya dua bulan setelah suntikan kedua.

Pfizer mengeklaim vaksin booster itu dapat ditoleransi dengan baik, dan sebagian besar efek samping yang merugikan cenderung ringan atau sedang.

Baca Juga: WHO Sebut Tidak Mendesak Perlunya Vaksinasi Cacar Monyet Secara Global

Kalim Moderna

Di sisi lain, tak hanya Pfizer saja yang sedang melakukan pengembangan vaksin anak di bawah 5 tahun.

Sebab, perusahaan Moderna juga telah merilis data uji klinis pada bulan Maret lalu, yang memperlihatkan bahwa vaksin produksinya aman, dan menghasilkan respons imun serupa dengan anak berusia lebih tua maupun orang dewasa.

Moderna menyatakan, dua suntikan sebanyak 25 mikrogram memiliki efikasi hingga 37 persen dalam mencegah infeksi pada anak usia 2 hingga 5 tahun.

Vaksin Moderna juga disebut 51 persen efektif bagi anak usia 6 bulan hingga 2 tahun.

Regulator kesehatan setempat sudah bersiap untuk meninjau data pada anak-anak yang lebih muda, serta data yang diajukan oleh Moderna untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun.

FDA menjelaskan komite penasihat eksternalnya akan bertemu pada 15 Juni 2022 mendatang, untuk mempertimbangkan penggunaan dua vaksin pada anak yang lebih muda.

Sementara ini, di Amerika Serikat vaksin Pfizer-BioNTech hanya diizinkan untuk orang berusia 5 tahun ke atas.

Menurut laporan yang ada, baru 29 % anak berusia 5 hingga 11 tahun yang baru divaksinasi lengkap di negara tersebut.(*)

Baca Juga: Tukul Arwana Disuntik Vaksin Nusantara, Ini Kondisinya Sekarang