Find Us On Social Media :

Pelaku Eksibisionis di Duren Sawit Dihajar Massa, Termasuk Penyimpangan Seksual Perlu Bantuan Ahli Jiwa

Eksibisionis dikategorikan sebagai penyimpangan seksual yang butuh pengobatan.

Namun, eksibisionis umumnya hanya terbatas pada memperlihatkan alat kelamin saja. Kontak seksual secara langsung dengan korban jarang terjadi, tapi pelakunya bisa bermasturbasi sambil mengekspos dirinya sendiri dan memiliki kepuasan seksual terhadap perilakunya tersebut. Timbulnya eksibisionis biasanya dimulai pada masa remaja. Dilansir dari MSD Manuals, sebagian besar pelaku secara mengejutkan sebetulnya sudah menikah, namun pernikahannya seringkali bermasalah. Pelaku kerap menunjukkan alat kelamin pada anak-anak praremaja, dewasa, ataupun keduanya.

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab seseorang mengalami kelainan eksibisionis. Faktor tersebut meliputi gangguan kepribadian antisosial, penyalahgunaan alkohol, dan kecenderungan pedofilia.Selain itu, faktor-faktor lain yang mungkin terkait, yaitu mengalami pelecehan seksual dan emosional pada masa kanak-kanak, atau kesenangan seksual di masa kecil.  Seseorang mungkin saja mengalami eksibisionis jika memenuhi kriteria berikut:

Baca Juga: Healthy Move, Mengecilkan Perut Lebih Cepat Dengan Jalan Kaki, Ini Triknya

Baca Juga: Manfaat Habbatusauda, Tingkatkan Imunitas Tubuh Hingga Lawan Alzheimer

- Memiliki fantasi, dorongan atau perilaku yang berulang untuk meningkatkan gairah seksual dengan memperlihatkan alat kelamin pada orang asing setidaknya selama 6 bulan.

- Merasa sangat tertekan atas dorongan untuk melakukan perilaku tersebut sehingga tak dapat menjalani kehidupannnya dengan baik (termasuk dalam keluarga, lingkungan, ataupun pekerjaan).Prevalensi eksibisionis tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan terjadi pada sekitar 2-4% populasi pria.

Akan tetapi, perilaku ini dapat berkurang seiring bertambahnya usia. Sementara pada wanita, kondisi ini jarang terjadi. Sebagian besar orang dengan gangguan eksibisionis tidak mencari dan tidak mendapatkan perawatan hingga mereka ditangkap oleh pihak yang berwenang.

Padahal bila diketahui tanda-tandanya dan segera mendapatkan perawatan, maka penyimpangan seksual ini dapat diatasi. Perawatan umumnya melibatkan:

1. PsikoterapiPenelitian menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif efektif dalam mengobati gangguan eksibisionis.

Terapi tersebut dapat membantu individu mengidentifikasi pemicu yang menyebabkan dorongan eksibisionis, dan mengelola dorongan tersebut dengan cara yang lebih sehat sehingga tidak lagi menunjukkan alat kelaminnya pada orang lain.

Baca Juga: Mengenal Bagian Organ Intim Wanita, Reproduksi Hingga Untuk Hubungan Intim

Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Aman untuk Wanita yang Sedang Program Kehamilan