"Setelah biodisintegrasi produk yang dihasilkan (cairan) dapat meningkatkan pemulihan tembaga dalam proses yang disebut hidrometalurgi," kata Reales.
Pada dasarnya, residu cair dapat digunakan untuk mengekstrak tembaga dari batu dengan cara yang lebih berkelanjutan daripada penggunaan bahan kimia saat ini dalam pembuangan.
Reales mengatakan itu berarti penambangan hijau "benar-benar sebuah kemungkinan."
Baca Juga: Menukar Gula dengan Kurma, Cara yang Lebih Sehat Memberi Pemanis Pada Makanan dan Minuman
Baca Juga: Mata Terlihat Sembab Setelah Bangun Tidur, Ini 7 Cara Mengatasinya
Hal ini sangat menarik bagi perusahaan pertambangan yang dapat menggunakannya untuk meningkatkan ekstraksi tembaga atau mineral lainnya dalam skala besar, sekaligus mengurangi polusinya, sesuatu yang diwajibkan oleh undang-undang.
Reales baru-baru ini mengajukan permintaan paten internasional untuk teknologinya, tetapi yang lebih penting dia berharap ini akan membantu mengurangi limbah logam yang mencemari lanskap di wilayah pertambangan di negaranya. (*)
Artikel ini sudah dimuat di Kompas TV dengan judul ‘Wow Peneliti Chile Temukan Mikroorganisme Pemakan Logam, Kabar Baik Untuk Polusi Industri Tambang https://www.kompas.tv/article/219919/wow-peneliti-chile-temukan-mikroorganisme-pemakan-logam-kabar-baik-untuk-polusi-industri-tambang?page=all