Find Us On Social Media :

Pfizer Jual Murah Obat Paten dan Vaksinnya ke 45 Negara Miskin, Ada Apa?

Kepala eksekutif Pfizer Albert Bourla: Pfizer sasar negara-negara miskin untuk menyetarakan kualitas kesehatan.

GridHEALTH.id – Perusahaan farmasi raksasa asal Amerika Serikat, Pfizer, akan menjual paten obat dan vaksin dengan harga murah ke negara-negara miskin.

Program tersebut diumumkan oleh pihak Pfizer di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada Rabu (25/5/2022).

Kepala eksekutif Pfizer Albert Bourla mengatakan program ini dilakukan untuk menyetarakan kesehatan di seluruh dunia.

“Apa yang kami temukan dari pandemi adalah bahwa pasokan tidak cukup untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi negara-negara ini,” kata Bourla dikutip dari Al Jazeera, Jumat (27/5/2022).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa miliaran dosis vaksin Covid-19 telah ditawarkan secara gratis ke negara-negara berpenghasilan rendah, terutama melalui pemerintah AS, tapi dosis tersebut tidak bisa digunakan saat ini.

“Komitmen transformasional ini akan meningkatkan akses ke obat-obatan dan vaksin yang dipatenkan Pfizer yang tersedia di Amerika Serikat dan Uni Eropa, bagi hampir 1,2 miliar orang,” kata Angela Hwang presiden grup Pfizer Biopharmaceuticals.

Pfizer akan menjual murah 23 jenis paten ke negara-negara miskin, termasuk vaksin Covid-19 dan obat Paxlovid.

Melalui program “An Accord for a Healthier World”, paten obat dan vaksin yang akan dijual murah mencakup obat penyakit menular, kanker, peradangan, penyakit langka, dan yang berkaitan dengan kesehatan wanita.

Melansir VOA Amerika, obat-obatan dan vaksin tersebut akan ditujukan kepada sekitar 45 negara berpenghasilan rendah.

 Baca Juga: Pfizer Mengklaim; 3 Dosis Vaksinnya Beri 80 Persen Perlindungan Covid-19 Anak di Bawah 5 Tahun

Sebagian besar negara beradi di benua Afrika. Namun, di daftar tersebut juga ada negara-negara lain seperti:

1. Haiti

2. Suriah

3. Kamboja

4. Korea Utara

Dari 45 negara tersebut, 27 di antaranya berpenghasilan rendah dan 18 lainnya tercatat berpenghasilan menengah ke bawah.

Juru bicara perusahaan Pam Eisele mengatakan, hanya ada sedikit jumlah vaksin dan obat-obatan yang saat ini tersedia di negara-negara tersebut.

Pfizer disebut hanya akan membebankan biaya produksi dan biaya distribusi yang minimal ke negara-negara yang dituju.

Tahun lalu, Pfizer tercatat menghasilkan hampir USD37 miliar dari vaksin Covid-19.

Sementara tahun ini, diprediksi akan ada tambahan sekitar USD24 miliar dari penjualan Paxlovid.(*)

Baca Juga: Obat Covid Pfizer Ternyata Tak Cukup Ampuh Cegah Infeksi, Ini Pengakuannya