GridHEALTH.id - Tidak semua perokok yang merokok seumur hidup mereka ditakdirkan untuk terkena kanker paru-paru.
Padahal asap tembakau seringkali dikaitkan sebagai pemicu kerusakan DNA di paru-paru yang menjadi faktor risiko salah satu jenis kanker tersebut.
Tak khayal kondisi ini pun membuat banyak pihak termasuk ilmuwan bertanya-tanya, mengapa bisa demikian.
Sebuah penelitian pun dilakukan dan hasilnya telah dipublikasikan di Nature.
Dilansir dari Science Alert (26/5/2022) mereka menemukan bahwa genetika memiliki peran yang membuat para perokok ini terhindar dari kanker.
Hasil ini didapat setelah peneliti melakukan studi menggunakan profil genetik yang diambil dari bronkus 14 perokok yang tak pernah merokok dan 19 perokok ringan, sedang, dan berat.
Sel-sel permukaan yang dikumpulkan dari paru-paru para peserta studi kemudian diurutkan secara individual untuk mengukur mutasi dalam genom mereka.
Temuan pun menunjukkan bahwa gen perbaikan DNA lebih aktif di antara beberapa individu, yang dapat melindungi terhadap timbulnya kanker, bahkan ketika rokok dihisap secara teratur.
Padahal mutasi pada paru-paru meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Baca Juga: Ini Perbedaan Nikotin dan TAR, Juga Efeknya Bagi Kesehatan Tubuh
Dan di antara kelompok perokok, kerusakan DNA nya bahkan lebih signifikan.
"Data kami menunjukkan bahwa orang-orang ini mungkin bertahan bergitu lama meski mereka perokok berat karena mereka berhasil menekan akumulasi mutasi lebih lanjut."