Ini termasuk Dracunculiasis (Penyakit Cacing Guinea), Filariasis limfatik, Onchocerciasis, Schistosomiasis, Soil-transmitted Helminths (STH) (yaitu Ascaris, Hookworm, dan Whipworm) dan Trakhoma
Dalam situsnya, CDC menggarisbawahi pentingnya mengendalikan vektor yang menularkan penyakit ini dan meningkatkan air dasar, sanitasi, dan kebersihan untuk memerangi NTD ini.NTD umum di India
Banyak penyakit tropis yang terabaikan bersifat kronis dan berkembang perlahan. Jika tidak terdeteksi dan tidak diobati, mereka menjadi semakin buruk dan dapat menyebabkan kerusakan permanen dan cacat seumur hidup.
Ini dapat menyebabkan kebutaan (onchocerciasis dan trachoma), kelainan bentuk dan kecacatan, cacat, kanker, dan masalah neurologis.
Baca Juga: 3 Jenis Olahraga untuk Penderita Penyakit Jantung, Segera Berhenti Jika Terjadi Hal Ini
Orang yang menderita NTD sering distigmatisasi dan dikucilkan dari masyarakat, yang berdampak pada kesehatan mental mereka.
Mengapa penyakit ini disebut 'diabaikan'? "Karena mereka hampir absen dari agenda kesehatan global, menikmati dana yang kecil, dan dikaitkan dengan stigma dan pengucilan sosial," kata WHO.
Penyakit tropis terabaikan yang terdapat di Indonesia, dikutip dari unair.ac.id, yang menjadi focus pengendalian oleh Kementerian Kesehatan yaitu leprosi, filariasis, frambusia, soil-transmitted helminths/STHs, dan skistosomiasis. (*)