GridHEALTH.id – Kasus hepatitis akut misterius pertama kali diidentifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada April lalu di Skotlandia.
Kemudian penelitian dilanjutkan dan ditemukan ada sekitar 74 orang yang anak yang dinyatakan mengalami hepatitis akut di Inggris.
Dua bulan setelah kasus hepatitis akut pertama kali dikonfirmasi, WHO mencatat bahwa ada sekitar 650 anak di dunia yang mengalami penyakit ini.
Gangguan kesehatan yang sampai sekarang masih belum diketahui penyebab pastinya tersebut, telah dilaporkan di 33 negara.
Kurang lebih ada 38 anak yang perlu mendapatkan transplantasi hati dan sembilan orang meninggal dunia, kata WHO, Jumat (27/5/2022).
Negara-negara di Eropa telah melaporkan sebagian besar kasus hepatitis akut misterius, dengan 222 dugaan kasus yang ada di Inggris dan Irlandia Utara.
Wilayah lain yang juga sudah melaporkan adanya kasus hepatitis akut yaitu Amerika Utara, Argentina, Pasifik Barat, Asia Tenggara, dan wilayah Mediterania timur.
Dilansir dari CBS News, Selasa (31/5/2022), berdasarkan data kasus hepatitis akut di Eropa, sekitar 75% penyakit ini dialami oleh anak-anak berusia di bawah 5 tahun.
Dari 181 kasus yang menjalani tes adenovirus, 60% di antaranya dinyatakan positi. Lalu, 188 kasus juga menjalani tes Covid-19 dan ditemukan 12% positif virus corona.
Baca Juga: Budaya Bebenah Bisa Cegah Hepatitis Akut Misterius, Disampaikan Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid
Sementara itu, dari 63 anak yang mengalami kondisi ini, sekitar 84% dari mereka belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.
WHO mengatakan, wabah hepatitis akut ini menjadi lebih parah dan proporsi yang lebih tinggi mengalami gagal hati akut, dibandingkan dengan laporan sebelumnya.
“Sementara adenovirus adalah hipotesis yang masuk akal sebagai bagian dari mekanisme patogenesis, penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung untuk agen penyebab,” kata WHO.
Mereka menambahkan, “Infeksi adenovirus (yang umumnya menyebabkan infeksi saluran cerna atau pernapasan ringan pada anak-anak) tidak sepenuhnya menjelaskan gambaran klinis yang lebih parah, diamati dengan kasus-kasu ini.”
Kasus hepatitis akut di Indonesia
Di Indonesia sendiri, pada Selasa (24/5/2022) pekan lalu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, mengatakan ada 35 kasus dugaan hepatitis akut.
“Situasi nasional per 23 Mei jam 16.00 itu kasus kumulatifnya ada 35 kasus, yang sudah disingkirkan atau discarded itu 19, dan saat ini ada 16 kasus yang diduga kasus hepatitis berat yang belum diketahui,” ujarnya dalam konferensi pers virtual.
Sebanyak 16 kasus dugaan hepatitis akut misterius, 15 dimasukkan ke kategori “pending classification” dan yang sisanya sebagai “probable”.
Kasus dugaan hepatitis akut ini berasal dari 10 provinsi di Tanah Air seperti Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Banten, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, dan Bali.
Baca Juga: Wamenkes: Ada 4 Penyebab Infeksi Hepatitis Akut, Sindrom SARS-CoV-2 hingga Fenomena One Health
Hepatitis akut misterius penyebab pastinya masih diselidiki dan WHO mengklasifikasikan penyakit ini dengan tingkat risiko sedang.
Adapun gejala hepatitis akut misterius yang perlu diperhatikan oleh orangtua, yakni sebagai berikut:
1. Demam
2. Kelelahan
3. Nafsu makan menurun
4. Sakit perut
5. Urin berwarna gelap seperti teh
6. Sedangkan kotoran saat BAB warnanya pucat
7. Jaundice, kulit dan mata yang berwarna kuning
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Beda Jaundice dan Hepatitis Akut Misterius Pada Anak