GridHEALTH.id - Variasi gaya bercinta adalah sebuah teknik seks yang umum dilakukan olah banyak pasangan.
Malah pada beberapa pasangan dalam satu kali melakukan seks, bisa mengubah hingga empat kali gaya bercinta.
Gaya atau posisi seks sendiri ada banyak. Karenanya kita bisa mengesplorenya sesuai dengan yang diinginkan/
Tapi jangan lupa, sesuaikan gaya bercinta yang dilakukan dengan kemampuan.
Jangan seperti pria usia 40 tahun ini. Karena gaya bercinta dirinya harus mengalami cidera serius.
Penisnta patah dan menjadi ungu.
Salah Gaya Bercinta
Kejadian nahas tersebut tentu diluar dugaan dan tidak disangka.
Begitu juga dengan sang korban, dirinya mungkin sama sekali tidak menyangka gaya bercinta yang dilakukannya saat itu berujung malapateka.
Baca Juga: Anemia Pada Ibu Hamil Berbahaya, Dokter Sarankan Ini untuk Mencegahnya
Dikutp dari nld.com.vn, pada Senin 30 Mei 2022, Rumah Sakit Viet Duc, Hamoi Vietnam pada 17 Mei 2022 lalu mengatakan bahwa dokter baru saja menerima perawatan darurat untuk seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun.Pria yang tinggal di Lang Son datang ke Rumah Sakit Viet Duc dalam keadaan kencing darah.Selain itu juga mengalami bengkak dan ungu pada semua bagian alat vitalnya.Kemudian juga mengalami hematoma besar di skrotum perineum.
Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis pasien pria tersebut mengalami penis pecah kavernosa karena hubungan seksual dalam posisi yang salah.Walhasil solusinya harus menjalani operasi darurat, merawat keseimbangan putih tubuh kavernosa, dan membentuk uretra.Prihal kasus ini, Menurut dr Nguyen Duy Khanh, Pusat Andrologi, Rumah Sakit Viet Duc, lebih dari 1 hari setelah operasi, kesehatan pasien telah stabil.Namun, setelah operasi, pasien mungkin menghadapi banyak komplikasi seperti penis bengkok, impotensi, striktur uretra, dan kebocoran urin.Dikatakan pula kasus ini bukan baru pertama.
Baca Juga: Aha! Ini Dia Gaya Bercinta Sesuai Ukuran Penis, Besar atau Kecil Bisa Membuat Wanita Nikmat
Sebab dalam 1 bulan terakhir, di Pusat Andrologi, ada 5 kasus pecahnya kavernosa karena hubungan seksual dengan posisi yang salah.Karenanya dokter mengingatkan seks dalam posisi yang salah adalah kelompok risiko utama untuk menyebabkan kerusakan pada penis.Salah satu penyebabnya hal ini menurut dokter, bisa karen pria yang sering terburu-buru untuk mengeluarkan "penis" dari vagina.Ketika itu dilakukan maka akan menyentuh area keras seperti pinggul, tulang ekor, dan daerah kemaluan, sehingga merusak uretra, sangat sulit dalam proses pengobatan.Oleh karena itu, para laki-laki perlu menghindari cara aneh atau tindakan tidak aman.Sebab hal itu dapat dengan mudah menyebabkan kecelakaan.Posisi Seks yang Sering Sebabkan Penis PatahPenting bagi suami istri membekali diri dengan sejumlah informasi seputar hubungan biologis yang aman.Terutama soal fraktur penis atau penis patah.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Menurunkan Kesuburan Pria, Jangan Lakukan
Penyebab umum patah tulang penis meliputi tekukan penis yang terlalu kuat selama penetrasi vagina, sentakan tajam pada penis yang ereksi, kecelakaan mobil, atau kecelakaan masturbasi traumatis lainnya.Posisi hubungan intim juga jadi salah satu dari penyebab kondisi ini.Dikatakan Inez Kristanti lewat Instagramnya, kecelakaan ini sering terjadi pada 3 posisi hubungan seks.Posisi tersebut adalah woman on top, doggy style, dan missionary.Inez menyebut sebenarnya kondisi ini jarang terjadi, namun bukanlah hal yang mustahil.Patahnya tulang penis ini dikatakan bisa menyebabkan memar, nyeri dan keluhan lainnya."Kalo posisi woman-on-top (WOT) katanya bisa berisiko karena kendalinya kan di cewe ya.Kalo lagi heboh-hebohnya naik-turun, ehhhhh alat vitalnya gak sengaja lolos ke luar, bisa kedudukan/ketindih badan cewenya," papar Inez Kristanti.Begitu pula dengan posisi doggy dan missionary yang kendali dipegang oleh para pria.
Baca Juga: Pandu Riono: PPKM Akan Dicabut Agustus 2022, Prokes Hanya Aturan yang Wajib Vaksin
"Kalo posisi doggy dan missionary, karena ya bund… biasanya kalo bapak-bapak yang pegang kendali, mainnya lebih ekstrim daripada kalo cewe yang pegang kendali.Kalo sampe alat vitalnya gak sengaja lepas waktu lagi full power, nabrak tulang, bisa lebih ambyar," tambahnya. Memang, jelas Inez, setiap aktivitas fisik memang ada risiko kecelakannya.Kesimpulannya penting untuk kita mengetahui hal ini dan lebih berhati-hati kedepannya.Tak kalah pentingnya, "Kalo pernah mengalami “kecelakaan” itu, segera ke dokter ya untuk mendapatkan penanganan yang tepat," ujar Inez.Asal tahu saja, sebuah penelitian menyebutkan, dari 90 pasien berusia 18 hingga 66 tahun yang menderita penis patah membagi penyebab cedera menjadi beberapa kelompok.Hasilnya, dari 69 penyebab penis patah, posisi doggy style menyebabkan 37 kasus, man on top menyebabkan 23 kasus, dan woman on top menyebabkan sembilan kasus.Sementara mengenai tingkat keparahan patah tulang, peneliti menemukan tidak ada perbedaan antara doggy style dan man on top.Namun, doggy style jelas berpotensi menyebabkan penis patah yang lebih parah daripada posisi woman on top.
Baca Juga: Berpotensi Jadi Pandemi Selanjutnya, WHO: Penyuntikan Vaksin Cacar Monyet Tidak Penting
Sedangkan, melansir Marie Claire, studi para doktor dan akademisi yang dipublikasikan dalam jurnal Advances in Urology menyimpulkan bahwa posisi woman on top adalah yang paling berisiko menyebabkan penis patah.Hipotesa mereka, ketika posisi wanita di atas, maka wanita juga akan mengontrol gerakan dengan bobot tubuhnya mendarat di penis yang ereksi.Ketika penetrasinya tidak tepat, wanita bisa mengalami rasa sakit, tetapi dampaknya bisa lebih berbahaya.Sedangkan jika pria memegang kontrol gerakan, ada lebih besar peluang untuk menghentikan penetrasi atau menyesuaikan energinya sebagai respons jika terjadi nyeri pada penis.
Jadi hati-hati ya saat bercinta, banyak gaya boleh tapi tahu batasan diri dan kemampuan.(*)
Baca Juga: Greysia Polii dan Merry Riana Contoh Generasi Maju yang Bisa Raih Prestasi di Berbagai Bidang