Find Us On Social Media :

Bebas dari Penyakit Kanker dengan Vaksin Vaxira, Berikut Hasil Uji Klinis pada Pasien

Vaxira vaksin kanker. Berikut ini hasik studinya.

Malah ada juga hasil penelitian yang melaporkan, menggabungkan vaksin kanker dengan terapi antikanker yang berbeda seperti kemoterapi, radioterapi dan agen imunoterapi lainnya memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda.

Kombinasi vaksin kanker dengan mekanisme aksi yang berbeda belum dieksplorasi pada uji klinis.

Hasil klinis dan imunologis utama yang diperoleh dengan dua vaksin terapi berbeda yang digunakan pada pasien kanker paru non-sel kecil lanjut, hasilnya menginduksi respon imun terhadap faktor pertumbuhan epidermal (CIMAvax-EGF) dan NeuGcGM3 ganglioside (Vaxira) telah dieksplorasi.

Demikian informasi yang dilansir dari Journal of Thoracic Oncolog, yang melakuan penelitian dengan jadwal vaksinasi terdiri dari pemberian 1mg Vaxira melalui rute intradermik. 5 dosis pertama setiap 14 hari dan sisanya setiap 28 hari bersamaan dengan vaksin CIMAvax-EGF 0,6 mg secara intramuskular, 4 dosis pertama setiap 14 hari dan sisanya setiap 28 hari.

Kedua vaksin diberikan sampai toksisitas tidak terkendali atau status kinerja pasien memburuk.

Respon imun humoral terhadap Racotumomab anti-idiotype Mab, NeuGcGM3, antigen EGF,, kadar serum EGF dan uji pengikatan penghambatan terhadap EGF diukur dengan uji ELISA standar, induksi sitotoksisitas sel pada garis sel ekspresi positif NeuGcGM3 oleh antibodi NeuGcGM3 spesifik (IgM dan IgG ) diukur dengan analisis aliran sitometri (FACS).dan uji sitotoksisitas sel.

Studi fase eksplorasi I dilakukan untuk menilai kelayakan kombinasi vaksin Vaxira dan CIMAvax’EGF yang digunakan pada pasien NSCLC lanjut dan menentukan efeknya pada respons imun humoral.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Metode Sunat di Indonesia, Semuanya Tidak Sakit

Dua puluh pasien dengan NSCLC stadium IIIB/IV yang dikonfirmasi secara histologis dirawat setelah berkembang menjadi terapi senyawa cisplatin / doublet lini pertama standar sesuai dengan pengobatan yang ditetapkan dalam Pedoman Terapi Onkologi (NCCN v.04, 2016).

Distribusi menurut stadium klinis pada inklusi adalah: 9 pada stadium IIIB, 11 pada stadium IV semuanya dalam perkembangan penyakit.

Respon antitumor kombinasi vaksin dievaluasi menurut Kriteria RECIST, dan 50% pasien yang dapat dievaluasi mencapai respons parsial (PR) setelah 12 bulan vaksinasi (respon antitumor tahan lama).

20 pasien (ITT) dimasukkan dalam evaluasi kelangsungan hidup (perkiraan Kaplan Meier), setelah tindak lanjut setidaknya 12 bulan. Kelangsungan hidup rata-rata hingga 6, 7 bulan.