Secara umum, obesitas disebabkan oleh tiga faktor, yakni:
* faktor perilaku
* lingkungan
* dan genetik.
Faktor genetik sebenarnya menyumbang 10-30% sementara faktor perilaku dan lingkungan dpaat mencapai 70%.
Beberapa penelitian menyatakan, perkembangan teknologi yang pesat berkontribusi pada peningkatan prevalensi kegemukan, tanpa disadari teknologi menggiring kita untuk bergaya hidup sedentary diantaranya kurang beraktifitas fisik, makan makanan instan, dan kurang mengonsumsi buah dan sayur.
Penting juga dijadikan catatan, selama ini status ekonimi kerap dikaitkan dengan kondisi obesitas pada bayi.
Baca Juga: 8 Cara Memasak Supaya Nutrisi Makanan Tidak Hilang, Tidak Melulu Ditumis
Padahal, status ekonomi masyarakat bukan merupakan pengaruh utama terhadap terjadinya obesitas pada anak.
Justru faktor yang dapat memengaruhi terjadinya obesitas pada anak yaitu pola asuh orang tua (terutama pola pemberian makan).
Mulai dari rendahnya ASI Eksklusif karena tergoda memberikan susu formula yang tinggi lemak dan mengandung gula, sampai pada pemberian makanan rendah protein namun tinggi gula, garam, dan lemak salah satunya adalah makanan instan.
Tahu kah, berdasarkan laporan gizi global atau Global Nutrition Report (2014), Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang memiliki 3 permasalahan gizi sekaligus, yaitu stunting (pendek), wasting (kurus), dan juga overweight (obesitas).