Find Us On Social Media :

World Albinism Day, Kelainan Pigmentasi Kulit Albino yang Masih Menghadapi Diskriminasi

Cassim Jaffalie, 3, yang menderita albinisme, berdiri bersama teman-temannya di sebuah kota di Malawi. Sering menghadapi diskriminasi.

GridHEALTH.id - Albinisme atau albino adalah kondisi seumur hidup yang memengaruhi produksi melanin, pigmen yang mewarnai kulit, rambut, dan mata. Anomali genetik yang diwariskan ini terjadi pada ratusan ribu orang di seluruh dunia, terutama di Afrika.

Menjelang Hari Kesadaran Albinisme Internasional pada hari Senin (13/06/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, masih banyak penyandang albino yang diselimuti prasangka, yang mengarah pada diskriminasi dan bahkan kekerasan terhadap mereka yang terkena dampak.

Mengapa bisa terjadi albino? Albino adalah kelainan genetik herediter yang dihasilkan dari mutasi gen yang mempengaruhi berapa banyak melanin yang diproduksi tubuh dan oleh karena itu pigmentasi, atau warna, kulit dan rambut seseorang, yang sangat pucat atau hampir putih pada kasus penderita.

Bagi mereka yang matanya terkena, yang dikenal sebagai albinisme okular, pembuluh darah dapat terlihat melalui iris, membuat mata tampak merah.

Tidak adanya melanin membuat kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari, yang berarti orang dengan albinisme berisiko lebih besar terkena kanker kulit. Ini juga mempengaruhi perkembangan saraf optik, yang berarti bahwa banyak penglihatan penderita terganggu.

Albino adalah kelainan bawaan yang sering salah dianggap sebagai penyakit, faktor yang berkontribusi terhadap diskriminasi yang dapat dihadapi oleh mereka yang terkena dampak di masyarakat.

Under The Same Sun (UTSS), sebuah asosiasi yang bekerja untuk memerangi diskriminasi menggambarkan albino sebagai "kondisi genetik yang langka."

Orang dengan albino membutuhkan perlindungan maksimal dari sinar matahari dengan tabir surya yang kuat, topi, kacamata hitam dan pakaian pelindung.

Mereka umumnya membutuhkan kacamata, lensa kontak atau kaca pembesar genggam untuk melihat dengan benar tetapi kondisi ini tidak mencegah mereka berkembang secara normal.

Baca Juga: Viral Anak Kembar Albino di Wonogiri, Dikira Anak Bule Padahal Orangtua Tak Ada yang Miliki Gen Albinisme, Kok Bisa?

Baca Juga: Bikin Tak Nyaman, Hindari Mengonsumsi Berlebihan Makanan Penyebab Gas di Dalam Perut

WHO merujuk pada "orang yang hidup dengan albinisme" daripada "albino" tetapi beberapa asosiasi lebih memilih untuk membatasi penggunaan istilah "albinisme," yang berasal dari kata Latin "albus" untuk kulit putih. Mereka malah menggunakan "amelanisme" atau "amelanistik" – kekurangan melanin.