GridHEALTH.id - Tahukah jika penghapusan minyak goreng curah ini sudah diwacanakan beberapa kali. Sejak 2014 sampai 2021, dan kembali mencuat pada 2022 ini.
Kita tahu masyarakat menengah ke bawah yang berbelanja ke pasar tradisional masih bergantung dan masih sangat membutuhkan minyak curah.
mereka adalah pedagang gorengan, pedagang kaki lima, warung rumahan atau pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Saat ini harga minyak goreng curah yang sebelumnya sempat tembus di angka Rp 20.000, sudah mendekati Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter yaitu Rp 15.500 rata-rata di pasar tradisional.
Prigal penghapusan minyak goreng curah oleh Pemerintah Indonesia, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menanggapi.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri menilai penghapusan minyak goreng curah sulit diwujudkan.
Pasalnya masyakarat menengah ke bawah masih bergantung pada minyak goreng curah.
Isu atau Realita
"Isu penghapusan minyak curah ini terjadi karena beberapa sebab antara lain higienisitas dan di dunia cuma ada dua negara yang menggunakan minyak goreng curah yaitu indonesia dan Bangladesh," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (14/6/2022).
Baca Juga: Healthy Move, Begini Cara Mencegah Heat Stroke Selama Berolahraga
Seperti kita ketahui bersama, penghapusan minyak goreng curah ini menghangat setelah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) yang saat itu dijabat Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan menghilangkan peredaran minyak goreng curah secara bertahap.
"Nanti secara bertahap kita akan hilangkan curah menuju kemasan sederhana. Karena curah itu kurang higenis. Itu yang kita lakukan," ujar Luhut saat konferesi pers Business Matching Minyak Goreng Curah Rakyat di Kuta, Bali, Jumat (10/6/2022).