GridHEALTH.id - Kasus pemerkosaan yang terjadi di tengah masyarakat semakin banyak terungkap.
Bahkan tak jarang, pelaku pemerkosaan merupakan orang-orang terdekat korban yang seharusnya bisa memberikan perlindungan.
Tindakan pemerkosaan menimbulkan dampak panjang bagi kehidupan korbannya.
Dari sisi psikologi, American Psychological Association menyebutkan, bahwa pemerkosaan dapat menyebabkan gangguan mental.
Di antaranya yaitu gangguan cemas atau anxiety dan post-traumatic stress disorder (PTSD).
Kondisi ini menyebabkan korban pemerkosaan terus-menerus merasa berada dalam situasi berbahaya dan membuatnya sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Pemerkosaan tak hanya berdampak pada psikologis korban, tapi juga memengaruhi kondisi fisiknya.
Menurut Australian Institute of Family Studies, tidak semua wanita yang mengalami kekerasan seksual mengalami cedera fisik atau masalah medis.
Namun, berbagai cedera fisik dan konsekuensi kesehatan dapat dikaitkan dengan tindakan pemerkosaan.
Baca Juga: Ciri Vagina Sehat Antara Lain dari Baunya, Kenali Cara Merawatnya
Kondisi vagina korban pemerkosaan mengalami cedera, akibat penetrasi yang dilakukan secara paksa.
Tindakan asusila ini menyebabkan terjadinya pendarahan dan luka di area organ intim seorang wanita.
Cedera yang terjadi beragam, mulai dari ringan hingga berat. Begitu pula dengan bagian tubuh yang lain, seperti uretra ataupun anus.
Selain itu, wanita korban pemerkosaan juga berisiko mengalami penyakit infeksi menular seksual (IMS), salah satunya adalah infeksi HIV/AIDS.
Pemerkosaan juga berisiko menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan atau unwated pregnancy.
Penelitian yang dilakukan di Etiopia menemukan, kemungkinan seorang wanita hamil setelah mengalami pemerkosaan sekitar 17 persen.
Kehamilan ini, menjadi salah satu alasan seseorang untuk menggugurkan kandungannya.
Tak hanya itu, aktivitas seksual yang dipaksakan juga bisa menyebabkan terjadinya patah tulang atau terkilir.
Dampak pemerkosaan dapat berlangsung seumur hidup bagi para korbannya dan mempengaruhi kualitas hidup.
Baca Juga: Keunikan Vagina yang Tidak Diketahui Pria, juga Tak Disadari Wanita
Dari laman ourresilience.org, tindakan yang bisa dilakukan jika ada orang terdekat yang menjadi korban pemerkosaan adalah dengan selalu berada di pihak mereka.
Selain itu, biarkan korban membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Jika memang mereka berniat untuk bercerita, maka dengarkan dengan sepenuh hati. (*)
Baca Juga: Bau Tidak Sedap pada Vagina Sirna Hanya dengan 5 Makanan Ini