Find Us On Social Media :

Indonesia Nomer Dua Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Dunia, Sebagian Besar Dibuang Kelaut, Ini Dampaknya Bagi Lingkungan dan Kesehatan

Laut jadi tempat pembuangan sampah plastik yang membuat penderitaan bagi mahluk yang ada di dalamnya.

Mengapa plastik menjadi masalah global? Sejak akhir abad ke-20, kita selalu mengandalkan plastik sebagai bahan yang terjangkau, serbaguna, dan tahan lama.

Namun, karena sebagian besar bahan plastik membutuhkan waktu berabad-abad untuk terurai, semua plastik yang telah dikirim ke tempat pembuangan sampah, tetap saja tidak bisa menampung semua plastik yang telah diproduksi.

Akibatnya, kita tidak dapat mengatasi jumlah plastik di planet kita, maupun jumlah yang terus diproduksi. Untuk alasan ini, sikap dan perilaku kita terhadap plastik harus diubah untuk memastikan masa depan yang aman dan sehat bagi planet kita.

Dalam banyak kasus, khususnya di negara yang lebih maju, sampah plastik dibuang secara bertanggung jawab dan dikirim ke fasilitas untuk dipilah, didaur ulang, atau dipulihkan.

Namun, sampah plastik yang dihasilkan di negara berkembang biasanya berakhir di tempat pembuangan terbuka yang tidak diatur, atau dibuang ke sungai dan sungai.

Plastik dari tempat pembuangan dapat tertiup angin ke badan air, seperti sungai terdekat, sebelum dibawa ke laut.

Masalah lainnya adalah volume plastik yang diekspor ke negara berkembang dari Eropa, AS, dan Jepang.

Standar daur ulang di negara berkembang tidak sebanding dengan standar yang diterapkan di negara maju dan, dengan demikian, melepaskan plastik ke lingkungan menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.

Baca Juga: 7 Gejala Penyakit Ginjal Perlu Diwaspadai Sering Kencing Hingga Lesu

Baca Juga: Healthy Move, Tanpa Lompat-lompat, Ini Cara Memotivasi Orang Obesitas Agar Mau Olahraga Teratur

Setiap tahun, sekitar delapan juta ton plastik berakhir di lautan kita. Beberapa peneliti memperkirakan bahwa angka ini bisa berlipat ganda pada tahun 2025, sementara yang lain menyarankan mungkin ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan kita pada tahun 2050.

Seiring waktu, arus laut menarik sampah ke tengah, menghasilkan pilinan besar plastik berkembang (yang terbesar ada di Pasifik Utara, antara Hawaii dan California, yang mengandung 1,8 triliun keping plastik).