Find Us On Social Media :

PBB Peringati 23 Juni sebagai Hari Janda Internasional, Ini Sejarahnya

Hari Janda Internasional diperingati setiap PBB setiap tanggal 23 Juni

Seperti saudara-saudaranya, Raj belajar keras dan melanjutkan untuk membangun bisnisnya di Inggris dan India, tetapi dia tidak pernah melupakan dampak dari peristiwa itu. Dia menyadari betapa beruntungnya dia, dan banyak orang lain yang tidak seberuntung itu.

“Ibuku tidak akan bisa menyekolahkan kami ke perguruan tinggi atau memberi kami makanan bergizi dan pakaian bagus untuk dipakai. Gambaran dan keadaan janda miskin dan anak-anak mereka yang saya lihat di masa muda saya, semuanya kembali kepada saya,” kata dia dikutip dari Loomba Foundation.

Raj menyadari bahwa jika dia adalah putra seorang janda miskin, dia tidak akan pernah mampu membangun perusahaan mode besar di London.

"Saya akan tumbuh buta huruf, mungkin naik becak di beberapa kota pinggiran di Punjab," kata dia lagi.

Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Fun dan Energik Membakar Lemak Lebih Banyak

 Baca Juga: Obesitas Digital, Julukan Baru Untuk Mereka yang Terpaku Pada Gadget

Loomba telah menyaksikan perjuangannya dan diskriminasi sosial-ekonomi yang dihadapi para janda di komunitasnya secara langsung. Setelah ibunya menjanda, Loomba memutuskan untuk mendirikan LSM tersebut.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang tantangan menjadi janda. Dia juga mulai mengumpulkan dana, yang kemudian digunakan untuk membantu anak-anak janda di negara-negara miskin untuk bersekolah. Yayasan Loomba secara aktif bekerja di India, dengan banyak negara Asia dan Afrika lainnya juga. (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Hari Janda Internasional dan Sosok Shrimati Pushpa Wati Loomba", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/23/082000565/sejarah-hari-janda-internasional-dan-sosok-shrimati-pushpa-wati-loomba?page=all.