Find Us On Social Media :

Pengobatan Non Medis Tidak Bisa Dijadikan Pengganti Pengobatan Medis

Kerokan, salah satu pengobatan non-medis untuk mengatasi masuk angin.

GridHEALTH.id - Berkembangnya ilmu mengenai kesehatan memunculkan inovasi dalam berbagai tindakan medis mulai dari vaksin, operasi, hingga kemoterapi.

Namun, ada jenis tindakan lain yang banyak berkembang yakni pengobatan alternatif yang disebut pengobatan non-medis.

Disebut non medis karena jenis pengobatan ini di luar tindakan medis modern. Biasanya pengobatan non medis ini berupa pengobatan tradisional yang tidak memiliki standar baku dan dilakukan berdasarkan praktif kepercayaan secara turun-menurun.

Ada berbagai macam pengobatan non medis yang banyak dikenal masyarakat, mulai akupuntur, pijat, urut, hipnosis, pengobatan herbal, dan lain sebagainya.

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia juga sering memanfaatkan tindakan non medis untuk menyembuhkan penyakit. Contohnya ialah dengan kerokan atau bekam.

Sebagian masyarakat Indonesia memilih pengobtan alternatif karena biayanya yang lebih murah. Jika dibandingkan dengan pengobatan medis, pengobatan alternatif cenderung ramah di kantong karena pengobatan jenis ini tidak membutuhkan teknologi yang canggih.

Obat-obatan yang perlu dikonsumsi oleh pasien alternatif biasanya memanfaatkan bahan-bahan alami. Tindakan yang dilakukanpun biasanya berupa pijatan, akupuntur, atau hal lain yang terkadang di luar nalar manusia.

Meskipun pengobatan non medis secara biaya lebih murah, pengeluaran yang dikeluarkan tidak dapat diperkirakan dengan mudah seperti pengobatan medis.

Sebab, pengobatan jenis ini tidak memiliki standar yang ditetapkan secara umum layaknya pengobatan di rumah sakit.

Baca Juga: Traditional Chinese Medicine (TCM) dan Pengobatan Medis Barat, Apa Bedanya?

Baca Juga: Jakarta Terbanyak Kasus Omicron, Masyarakat Diimbau Kembali Pakai Masker di Ruang Terbuka

Pun pengobatan non medis tidak ditanggung asuransi kesehatan, misalnya oleh BPJS.