GridHEALTH.id - Penyakit herpes zoster sedang menjadi perbincangan yang hangat di media sosial. Setelah seorang pria mengunggah video dirinya yang terkena penyakit tersebut.
Dalam video yang diunggah di TikTok, pria itu awalnya mengira kalau benjolan yang ada di wajahnya adalah jerawat.
Namun setelah menyadari bentuknya yang berbeda dari jerawat pada umumnya, ia segera memeriksakan diri ke dokter.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, kalau benjolan tersebut bukan jerawat, melainkan herpes zoster.
Herpes zoster di wajah hanya terlihat di salah satu sisinya saja. Sedangkan bagian wajahnya yang lain bersih, tidak ada benjolan apapun.
Apa itu herpes zoster?
Dikenal juga dengan nama cacar api, herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster.
Dilansir dari Mayo Clinic, herpes zoster biasanya ada di sisi kiri atau kanan perut. Tapi bisa juga di bagian tubuh lain, termasuk wajah, seperti yang dialami oleh pria yang viral di TikTok.
Meski disebabkan oleh virus yang sama dengan cacar air, tapi herpes zoster justru lebih sering dialami oleh orang dewasa.
Baca Juga: Cara Mengobati Cacar Api, Penyakit Infeksi Menular Akibat Virus
Menurut National Foundation for Infectious Diseases, risiko seseorang terkena herpes zoster meningkat saat usianya bertambah, misalnya berusia di atas 50 tahun. Juga pada orang yang memiliki sistem imun lemah atau sedang menjalani pengobatan kanker.
Gejala herpes zoster
Jangan heran kalau herpes zoster di wajah hanya terlihat di salah satu sisi saja, karena itu merupakan ciri penyakit ini. Gejala yang ditimbulkan seperti berikut.
1. Nyeri, sensai terbakar, atau mati rasa
2. Sensitif saat disentuh
3. Adanya ruam merah yang mulai muncul beberapa hari setelah terasa nyeri
4. Lenting berisi cairan yang bisa pecah dan mengeras
5. Terasa gatal
Ruam herpes zoster umumnya berkembang di sekitar salah satu mata, leher, atau wajah.
Baca Juga: 4 Penyebab Ketiak Sakit Selain Kanker Payudara dan Cara Mengobatinya
Bahaya herpes zoster
Herpes zoster di wajah dapat menimbulkan efek samping yang serius pada orang yang mengalaminya.
Pemberian obat antivirus dilakukan 72 jam pertama setelah ruam pertama kali muncul.
Pengobatan herpes zoster dilakukan dengan perhatian khusus, untuk mencegah gejala semakin memburuk dan menimbulkan kerusakan di wajah.
Selain ada risiko infeki kulit karena pengobatan yang tidak dilakukan dengan benar, herpes zoster di wajah juga dapat menyebabkan masalah pada saraf.
Herpes zoster di wajah berisiko menyebabkan kelumpuhan dan jika letaknya berada di sekitar mata, maka ada kemungkinan menyebabkan kehilangan penglihatan.
Mencegah herpes zoster dapat dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin herpes zoster direkomendasikan untuk orang dewasa sehat berusia 50 tahun atau dewasa muda 19 tahun.
Karena jika saat mengidap herpes zoster pertama sembuh, ada risiko penyakit ini kambuh kemudian hari.
Orang yang pernah terinfeksi, tetap bisa menerima vaksin herpes zoster untuk mencegah infeksi ulang. (*)
Baca Juga: Vaksin Herpes Zoster Bisa Mengurangi Risiko Stroke, Studi Harvard