Find Us On Social Media :

Wacana Legalisasi Ganja Medis, IDI: Kemanan Pasien Jadi Prioritas

Ketua Umum PB IDI Adib Khumadi mengatakan perlu adanya pengetahuan terkait efek samping hingga dosis pemberian ganja medis.

GridHEALTH.id - Pembahasan mengenai pelegalan ganja medis menjadi sorotan masyarakat Indonesia selama sepekan ini.

Hal ini berawal dari cuitan musisi Andien Aisyah yang mendokumentasikan aksi Santi, seorang ibu dengan anak yang mengidap Cerebal Palsy.

Dalam aksi damai yang dilakukan oleh Santi, pada Minggu (25/6/2022) pekan lalu, ia meminta agar ganja medis dapat dilegakan untuk mengobati penyakit yang diidap anaknya.

Riset ilmiah ganja medis

Polemik penggunaan ganja dalam pengobatan pasien, mendapatkan respon dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Ketua Umum Pengurus Besar IDI (PB IDI) Dr M. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan, saat ini pelegalan ganja medis sedang dipelajari.

"Ini (ganja medis) masuk di dalam dasar suatu pelayanan pengobatan, harus berbasis scientific evidence based. Kita sedang mengumpulkan referensi-referensi ilmiah untuk menjadi satu dasar," ujarnya kepada wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (3/7/2022).

Menurutnya, mempelajari penggunaan ganja dalam pengobatan sangat penting karena berkaitan dengan keamanan pasien.

Selain itu, efek samping dari penggunaan ganja medi pun juga perlu diperhitungkan terlebih dahulu.

Baca Juga: Ganja Medis untuk Cerebral Palsy Tidak Menyembuhkan, Jika Ganja Dilegalkan, Berani Tanggung Jawab?

"Inilah yang kemudian sedang kita gali. Tentunya kita akan berkolaborasi dengan stakeholder kesehatan yang lainnya," jelasnya.

Kementerian Kesehatan, Badan Pangan Obat dan Makanan (BPOM), dan farmakologi akan dilibatkan dalam hal ini.