5 Penyakit Pernah Dianggap Kejadian Luar Biasa di Indonesia

Demam berdarah dengue (DBD) yang selalu menjadi KLB musiman di Indonesia.

Demam berdarah dengue (DBD) yang selalu menjadi KLB musiman di Indonesia.

2. Flu burungPada tahun 2003 virus flu burung (H5N1) dideteksi pada hewan ternak di Indonesia. Tahun 2005 untuk pertama kalinya virus ini menginfeksi manusi. 

Sejak saat itu, Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus flu burung pada manusia tertinggi.Sejak 2003, ada 186 kasus penularan flu burung terhadap manusia di Indonesia dan hampir 80 % berakhir dengan kematian.

Menurut WHO, dari 349 kematian akibat flu burung di seluruh dunia sejak 2003, 155 diantaranya terjadi di Indonesia. Pemerintah sampai saat ini belum mencabut status KLB untuk flu burung. Artinya bisa sewaktu-waktu muncul lagi.

3. Flu babi

Setelah kemunculan virus flu burung, pada 2009 muncul virus baru di Indonesia dengan virus baru yaitu H1N1 atau flu babi.

Pada tahun 2009, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa terdapat 239 orang terinfeksi virus ini, terdiri dari 132 laki-laki dan 107 perempuan.Indonesia sudah KLB flu babi sejak 11 Juni 2009. Badan Kesehatan Dunia WHO telah mengumumkan flu babi pandemi level 6 di seluruh dunia. Meski virus flu babi penyebarannya sangat cepat, namun angka kematiannya sangat rendah yakni 0,4 %.

Baca Juga: Vaksin Booster akan jadi Syarat Penggunaan Fasilitas Umum, Satgas Covid-19

Baca Juga: Healthy Move, 2 Peregangan Untuk Mengatasi Sakit Punggung Saat Hamil

4. Difteri

Sebenarnya wabah difteri pernah berhasil ditanggulangi pada tahun 1990-an.  Namun, penyakit akibat infeksi virus ini muncul kembali di Jawa Timur pada 2009.

Difteri menjadi perbincangan hangat karena hampir mewabah di seluruh Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebut KLB difteri di Indonesia paling tinggi di dunia.Laporan Kementerian Kesehatan menunjukkan sejak tahun 2015, jumlah kematian akibat difteri meningkat hingga 502 kasus.

Sejak Januari-November 2017 tercatat lebih dari 590 kasus dengan kemungkinan kematian sekitar 6%. Secara keseluruhan terdapat 622 kasus, 32 diantaranya meninggal dunia.